Kediri - Persik Kediri tak ingin terusir dan terpaksa nomaden saat mengarungi Liga 1 2020 hanya karena Stadion Brawijaya yang menjadi home ground tim tidak memenuhi persyaratan. Renovasi pun dilakukan agar Persik tetap bisa bermain di Kediri di laga kandang. Bahkan mistar gawang pun sampai diganti agar sesuai standar.
Fasilitas dan kelengkapan pertandingan di stadion memang harus memenuhi persyaratan saat klub Liga 1 berlaga di kompetisi. Padahal verifikasi yang dilakukan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator liga tidak terlalu ketat.
Terbukti, PSM Makassar masih bisa menggunakan Stadion Andi Mattalatta, Makassar, untuk melakoni laga kandang di Liga 1. Namun mereka tidak bisa memakai stadion itu saat bermain di Piala AFC. Pasalnya, stadion itu tak memenuhi standar seperti disyaratkan AFC.
Untuk mistar gawang sudah terpasang. Mistar gawang yang dibeli memang sesuai standar FIFA. Perbaikan lampu dan dua tiangnya juga dilakukan
Bahkan persyaratan untuk tim Liga 2 pun tidak terlalu berat sehingga stadion tetap bisa digunakan. Namun saat naik kasta, tidak ada pilihan selain melakukan renovasi seperti yang dilakukan Persik.
Renovasi Stadion Brawijaya yang akan menjadi home ground Persik, termasuk di antaranya mendatangkan dua mistar gawang buatan Malaysia. Manajemen Persik harus merogoh kocek Rp 137 juta untuk membeli mistar tersebut.
Perbaikan juga dilakukan pada lampu stadion. Hanya renovasi pada dua tiang itu diperkirakan baru selesai pada 23 Februari 2020 atau beberapa hari sebelum kompetisi digulirkan.
"Untuk mistar gawang sudah terpasang. Mistar gawang yang dibeli memang sesuai standar FIFA. Perbaikan lampu dan dua tiangnya juga dilakukan," kata Sekretaris Umum Persik Arief Priyo.
Kelengkapan lain seperti papan skor digital. Manajemen masih memilih tiga vendor yang sudah mengajukan penawaran untuk pemasangan papan skor digital di stadion.
Hanya, pengerjaannya diperkirakan masih berlangsung saat kompetisi sudah bergulir pada 29 Februari 2020. Namun papan skor itu dipastikan sudah terpasang saat saat Persik pertama kali bermain di laga kandang.
Persik tanggung Jawab Pembenahan Stadion
Persik bertanggung jawab pembenahan stadion karena sudah resmi menyewa selama satu tahun. Dengan menyewa, manajemen memiliki hak mengelola stadion dengan baik dan turut memberi pemasukan daerah Kota Kediri. Namun Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memastikan bila renovasi tersebut juga tetap merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah kota dan Persik
"Saya jelaskan sekali lagi jika Persik sudah 100 persen profesional. Untuk penggunaan stadion, klub pun menyewa selama satu tahun. Sebagai penyewa, Persik berhak mengelola stadion itu. Namun pemerintah tetap memiliki kewenangan meski berkoordinasi dengan manajemen klub," ujar wali kota.
"Melalui penyewaan ini, stadion sepak bola benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal. Perbaikan pun dilakukan secara bersama. Contohnya perbaikan lampu stadion ini," katanya.
Setelah kembali ke Liga 1, wali kota berharap Persik bisa menjadi tuan rumah yang baik saat bermain di Kediri. Tim berjuluk Macan Putih ini diharapkan bisa kembali mengangkat pamor Kediri.
Persik yang pernah menjadi klub elite Liga Indonesia harus merangkak dari bawah setelah tak lagi berkompetisi di kasta tertinggi. Mereka bermain di Liga 3 dan kemudian menjadi juara sehingga promosi ke Liga 2.
Sukses berlanjut di Liga 2 dengan menjadi juara di musim 2019. Mereka pun promosi ke Liga 1. []