Pematangsiantar, (Tagar 31/3/2019) - Sri Swanti, seorang perempuan berusia 46 tahun, nenek dari dua cucu, tinggal di Jalan Siatas Barita Kecamatan Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur.
Ia masih merasakan ketegangan pada apa yang terjadi Sabtu sore (30/3) ketika angin kencang membuat atap seng rumahnya bergoyang-goyang.
Pada saat itu, kata Sri, ia sedang bersama dua cucunya di dalam rumah, hujan deras mengguyur, atap seng rumahnya digoyang angin kencang.
Melihat kejadian itu, Sri bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan kedua cucunya.
"Kebetulan kedua cucu saya lagi tidur. Saya lihat ke atas ternyata sengnya sudah goyang-goyang. Gak lama kemudian langsung terbang semua ke sebelah. Langsung cepat-cepat keluar bawa cucuku ini," ucap Sri kepada Tagar News, Sabtu.
Pantauan, terlihat 18 lembar seng tidak lagi menutupi rumah Sri. Meteran listrik dan parabola ikut rusak akibat terjangan angin.
"Meteran listrik rumah kami lepas juga semua. Takut nanti kabelnya jadi korsleting," katanya.
Wanita yang telah dua tahun menempati rumah ini mengaku, baru kali pertama melihat angin kencang seperti itu dan yang membuat rumah mereka rusak.
"Baru inilah angin kencang. Sebelum-sebelumnya gak pernah angin sekencang ini. Aduh kencang kali. Ngeri lah kalau lihat angin tadi," ungkapnya.
Sementara, Sri dan kedua cucunya harus tinggal di rumah tetangga untuk menghindari hujan dan angin. []
Baca juga:
- Ketika Angin Kencang Mengamuk di Yogyakarta
- Uang Beterbangan Tertiup Angin Puting Beliung
- Tiga Belas Pejabat dan Pensiunan Diperiksa BKD Siantar, Ini Sebabnya
- Ngobrol Santai Soal Siantar, Perkenalkan Sosok yang Ingin Membangun Siantar
- Nyaris Rampung, Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pertama di Indonesia