Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen mengatasi perubahan iklim. Buktinya, pemerintah telah mengalokasikan 3,9% dari total dana APBN per tahun dalam rangka Climate Budget Tagging yang dilakukan sejak 2016 hingga kini.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini melanjutkan, bahwa Climate Budget Tagging tersebut telah digunakan sebagai underlying asset untuk penerbitan Green Sukuk sebesar total US$ 2,9 miliar sejak 2018 hingga 2020 yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan.
Selain itu, Indonesia juga membentuk Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup untuk mengelola dana REDD+ sebesar 103,78 juta dolar AS dari Green Climate Fund.
- Baca Juga : Sri Mulyani: Lawan Covid-19 Melalui Kolaborasi Internasional
- Baca Juga : Sri Mulyani: Untuk Jadi Negara Maju Perlu SDM Berkualitas
Wanita yang akrab di sapa Ani ini menambahkan, Indonesia juga turut mempertimbangkan kebijakan "carbon pricing" dalam mengurangi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan investasi berwawasan lingkungan.
Menurut Ani, untuk itu saat ini pihaknya sedang mengembangkan Climate Change Fiscal Framework yang nantinya akan menetapkan strategi dan kerangka kebijakan fiskal dalam mencapai target pengurangan emisi dan ketahanan dari perubahan iklim secara global. []