Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dirinya akan terus memperbaiki ekonomi Indonesia. Terutama pada sektor perumahan dimana saat ini masyarakat Indonesia masih banyak menempati rumah kumuh ketimbang yang layak.
Kondisi ini lantaran adanya ketimpangan sosial. Sri Mulyani memprediksi, sebanyak 5,2 Juta Orang Indonesia kehilangan Pekerjaan terimbas pandemi Covid-19.
"Dari aspek kelayakan di mana 41,7 persen masyarakat atau rumah tangga menempati hunian yang hanya memiliki satu aspek kelayakan dan sebagian di antaranya bahkan menempati permukiman yang kumuh," kata Sri Mulyani melalui siaran virtual, Kamis 15 Oktober 2020.
Wanita yang akrab disapa Ani ini kemudian melanjutkan, Pemerintah menyadari tempat tinggal di rumah sehat merupakan suatu kebutuhan dan hak yang penting bagi masyarakat.
"Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, backlog perumahan mencapai lebih dari 7,6 juta unit pada awal 2020. Sebagian besar merupakan kebutuhan dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Sri Mulyani.
Sementara sektor perumahan, memiliki dampak sangat besar bagi perekonomian dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta memiliki efek berantai dalam penyerapan tenaga kerja.
Dari aspek kelayakan di mana 41,7 persen masyarakat atau rumah tangga menempati hunian yang hanya memiliki satu aspek kelayakan dan sebagian di antaranya bahkan menempati permukiman yang kumuh.
"Pengeluaran rumah tangga dari sektor ini akan bisa menambahkan peningkatan PDB sebesar 0,6 hingga 1,4 persen bisa menyerap tenaga kerja di sektor perumahan sebanyak 4,23 juta orang. Artinya setiap pembiayaan yang dilakukan pada sektor perumahan memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian," ujar Ani.
Sektor properti berpotensi menumbuhkan perekonomian pada sektor lainnya seperti mendorong aktivitas perdagangan, jasa real estate hingga pendidikan sehingga perlu ditingkatkan kontribusinya.
- Baca Juga : Sri Mulyani: Uang Negara Bukan Uang Nenek Moyang Kita
- Baca Juga : Sri Mulyani Menteri Keuangan Terbaik Versi Global Market
"Sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maka sektor perumahan akan ditingkatkan kontribusinya terhadap PDB kita dari 2,9 persen menjadi 4 persen," tutur Ani.[]