Surabaya - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu 23 Oktober 2019, ternyata memiliki segudang pengalaman yang belum banyak diketahui masyarakat.
Sebelum menjabat Menaker, Ida ternyata pernah menjadi pengusaha kuliner, yakni Mie Bakso. Saat itu dirinya membuka restoran di kawasan Ngagel Surabaya.
Bisnis tersebut dijalaninya usai menyelesaikan pendidikan di Institute Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (kini menjadi Universitas Islam Negeri) pada 1990.
Ida sempat ngajar di Yayasan Khotijah.
Kecintaannya terhadap kuliner membuat Ida tidak mengambil koki. Lantas dia lebih memilih memasak sendiri.
"Pernah jadi pengusaha buka restoran, masak-masak sendiri. Jadi buka di daerah Ngangel, bikin mie bakso. Itu belum semarak seperti sekarang," kata sahabat dekat Ida Fauziah, Yuliana Istiana saat dikonfirmasi, Rabu, 23 Oktober 2019.
Yuliana mengaku sahabatnya itu memang seorang pekerja keras dan tidak mengenal lelah. Hal itu ditunjukkannya dengan mencari kesibukan di luar jam kuliah.
Ketika ada jam kosong saat menimba ilmu di Fakultas Syariah, kata Yuliana, Ida menjadi guru SMP di Yayasan Pendidikan Ma'arif (YPM) Sepanjang Sidoarjo.
"Ida sempat ngajar di Yayasan Khotijah, cuma sebentar," ucap dia.
Setelah lulus dari UIN, Ida terpilih menjadi ketua Ikatan Pelajar Putri Nadlatul Ulama (IPPNU) tahun 1998. Hanya saja, dia tidak bertahan lama karena menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKB pada 1999. Sejak saat itu Yuliana akhirnya menggantikan posisi Ida.
Menurut dia, memang tahun 1999 PKB menawari para ketua organisasi sayap NU untuk mendaftar sebagai calon legislatif, termasuk IPPNU.
Namun, kader IPPNU banyak yang tidak mau, sehingga hanya Ida yang duduk di Senayan mewakili Dapil Mojokerto, Jombang, dan Nganjuk.
"Ketika sudah menjadi anggota DPR tahun 1999, dan beliau yang termuda. Memang saya lihat ini nasibnya. Beliau langsung ke DPR, tidak melalui DPRD kabupaten/kota dulu," tuturnya.
Nasib Ida memang terus gemilang sejak menjadi aktivis. Dia terus terpilih menjadi legislatif hingga menduduki kursi ketua umum PP Fatayat.
Dia mengungkapkan semangat juang Ida patut diacungkan jempol, dengan segala karya yang dimilikinya. Pemikirannya yang kritis selalu membuat semua orang terkagum. []
Baca juga:
- Menaker Ida Fauziyah Wujudkan Zona Bebas Pekerja Anak
- Jokowi Bahas Target 100 Hari Pertama Para Menteri