Semarang (Tagar 20/6/2018) – Sepekan jelang hari H coblosan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018, tensi politik Jawa Tengah memanas. Beredar informasi bernada black campaign di media sosial yang menyebut pasangan calon nomor urut 2, Sudirman Said (SS) dan Ida Fauziah terlibat affair.
Kabar perselingkuhan tersebut diposting akun twitter @Kakek Detektif dua hari lalu. Dalam cuitannya @Kakek Detektif menulis ‘Novotel Semarang Adalah Saksi Bisu Permainan Seks Sudirman Said & Ida Fauziyah dengan cover koordinasi pemenangan pilkada berujung tidur bareng’. Postingan ini dikomen 427 dan dilike 291 netizen serta diretwit 112 kali.
Tidak lama, @Kakek Detektif kembali mengunggah postingan ‘Permainan Busuk Sudirman Said Menjelang Pilkada Jateng Mulai Terbaca … Namun Permainan Seks Sudirman Said & Ida Fauziyah Juga Mulai Ada Titik Terang’. Sebanyak 82 komen, like 253 dan retwit 76 kali datang dari pengguna twitter lain.
Dua kicauan akun yang diduga kuat abal-abal ini ditutup dengan #SudirmanSaidKlimaks.
Ida Fauziyah tak kuasa membendung air mata begitu tahu dirinya disebut selingkuh dengan pasangan politiknya, SS. “Saya ini punya suami, saya punya anak, saya juga punya ibu, yang saya kira tidak boleh terganggu kebahagiannya. Saya bersyukur mereka beri dukungan, kecintaan dan support kepada saya. Tapi rasanya sedih kalau kebahagian, kecintaan mereka terganggu oleh fitnah yang sangat keji,” ujarnya terbata di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/6).
Bagi Ida, berdasar cerita rekan-rekan wanitanya yang maju di kontestasi pilkada, isu semacam itu sering dijadikan senjata untuk dijual dan menjatuhkan nama baik rival politik. “Saya hampir tidak bisa, saya tidak sanggup membaca tulisan twitter-twitter itu. Saya kira sama tidak sanggupnya suami saya, anak-anak saya, ibu saya,” ucapnya sembari mengguguk menangis.
“Tentu kami akan melaporkan kepada pihak kepolisian dan berharap kepolisian merespon dengan cepat agar proses demokrasi yang tengah kita lakukan tidak terganggung hal-hal seperti ini. Saya kira Indonesia juga akan hancur jika kecurangan, korupsi dan semua jenis politik hitam menjadi metode politik yang dijalankan,” tegasnya.
Black Campaign di Youtube
SS menyebut black campaign sangat masif menerpa dirinya dan pasangannya selama masa kampanye Pilkada Jateng digelar. Selain informasi hoax perselingkungan dengan Ida Fauziyah, SS juga menyebut beredar rekaman video di Youtube yang menjatuhkan dirinya sekaligus mengarahkan penonton untuk memilih paslon nomor urut 1.
Video berjudul Terbongkar Siapa Sudirman Said diunggah oleh Indonesia_Bersuara kemarin. Dalam video berdurasi 1 menit 10 detik tersebut terekam wawancara dengan tiga pemuda yang mengaku sebagai keponakan dan tetangga SS di kampungnya di Brebes. Ketiganya menilai SS adalah sosok yang tidak perhatian dengan kerabat maupun tetangga kampung meski sudah menjabat sebagai menteri.
“Yang menarik adalah dua orang diantaranya bekerja di kantor sekjen partai pengusung. Dan keduanya mengaku pembuatan video tersebut disuruh oleh pemilik kantor ini. Tujuannya memfitnah dan dalam klarifikasi lanjutan kami sudah punya rekaman videonya, mengaku diperintahkan oleh sekjen salah satu partai pengusung pihak petahana, sekjen inisial depannya H. Dan orang ini juga mengaku timsesnya nomor 1 di tingkat desa yang diperintah langsung oleh kantor pusat,” beber dia.
Tim hukum dan advokasi SS – Ida telah melapor ke Panwaslu Kabupaten Brebes mengingat pembuatan video dilakukan di Brebes. “Kami ingin menghimbau penyelenggara pemilu, juga aparat keamanan, yang kalau menangkap teroris begitu cepat tapi menangkap hal seperti ini susah, bahkan sampai hari ini tetap hidup akunnya,” tegas dia.
Menyikapi hal ini, Komisioner Bawaslu Jawa Tengah, Sri Wahyu Ananingsih, menyatakan sudah mendapat informasi dugaan kampanye hitam yang menyerang Sudirman Said-Ida. Video pengakuan keponakan Sudirman Said sudah ditangani oleh Panwaslu Kabupaten Brebes. “Kemungkinan saat ini sedang dalam proses pemanggilan pengunggah video untuk dimintakan klarifikasi,” kata dia.
Sedangkan cuitan @Kakek Detektif, Bawaslu Jateng sudah meneruskan ke Satgas Penindakan Pelanggaran Media Sosial Bawaslu RI untuk ditindaklanjuti penangananya. “Sudah saya teruskan ke Bawaslu RI. Mereka yang menangani kicauan di twitter,” tukasnya. (ags)
