Makassar - Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe diangkat dalam jabatan baru sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat 1 Sespim Lemdiklat Polri. Rotasi jabatan tersebut, sesuai dengan surat telegram (TR) Kapolri Nomor ST/2247/VIII/KEP/2020, tanggal 3 Agustus 2020.
Dalam Telegram yang ditandatangani langsung oleh As SDM, Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan, Kapolda Sulsel nantinya akan dijabat oleh Irjen Pol Drs Merdisyam. Jenderal Polisi bintang dua ini, sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi membenarkan adanya rotasi jabatan tersebut. Dia mengatakan, rotasi jabatan merupakan bentuk penyegaran dalam institusi Polri.
IPW menilai, apa yang dilakukan Kapolda Sultra menunjukkan bahwa sebagai perwira tinggi dan pimpinan kepolisian bersangkutan tidak Promoter.
"Iya benar, ada surat telegram Kapolri Jenderal Idham Azis. Dalam TR itu Kapolda Sulsel hingga Dirkrimsus Polda Sulsel berganti," kata Ibrahim Tompo, Selasa 4 Agustus 2020.
Karir Irjen Pol Drs Merdisyam
Irjen Pol Drs Merdisyam merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1991. Dia memulai karirnya di kepolisian dengan pangkat perwira. Kemudian, Merdisyam melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1998.
Usai menjalani pendidikan di PTIK, karir Irjen Merdisyam makin melejit. Dan bahkan sebelum melanjutkan pendidikan Sespimen, Merdisyam ini sempat menduduki jabatan sebagai Wakil Kepala Polres Bekasi Polda Metro Jaya pada tahun 2006 silam. Kemudian, tahun 2009, dia menjalani pendidikan Sespimen.
Pada tahun 2010, Merdisyam menjabat sebagai Kepala Polres Karawang Polda Jabar. Dan tahun 2013 sebagai Dirintelkam Polda Gorontalo, lalu menyelesaikan pendidikan lanjutan, sekolah kepemimpinan tinggi (Sespimti) sejak 2015. Dan jabatan terakhir sebelum Kapolda Sultra adalah Dirsosbud Baintelkam Polri.
Disoroti IPW Soal 49 TKA asal China
Meski memiliki karir yang cemerlang di institusi Polri, Irjen Pol Merdisyam juga sempat menjadi sorotan dan bahkan jadi perbincangan hangat terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Kendari.
Jenderal polisi berdarah Minang dan kelahiran Jakarta, 4 Mei 1968 tersebut, sempat menjadi perhatian publik. Dia sempat disoroti lembaga Indonesia Police Watch (IPW). Pasalnya, Polisi bintang dua tersebut, sempat mengeluarkan statemen kontoversi terkait kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Kendar, Sultra.
Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, bahwa Irjen Merdisyam telah berbohong dan bahkan mempermalukan institusi Polri dan Pemerintah, terkait kabar kedatangan 49 TKA asal China di Kendari.
Menurut Neta, ucapan Kapolda, yang sempat menyatakan bahwa 49 TKA China yang masuk ke Kendari adalah habis memperpanjang visa di Jakarta adalah kebohongan yang membuat keresahan di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap isu Corona. Olehnya itu, Neta S Pane juga kala itu mendesak dan meminta Mabes Polri untuk mencopot Kapolda Sultra Irjen Pol Merdisyam.
"IPW menilai, apa yang dilakukan Kapolda Sultra menunjukkan bahwa sebagai perwira tinggi dan pimpinan kepolisian bersangkutan tidak Promoter. Dan sebagai Kapolda, yang bersangkutan tidak cermat melakukan check and rechek," kata Neta S Pane, Rabu 18 Maret 2020 lalu. []