Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah angkat bicara terkait sikap dari Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) yang masih bertahan dalam kawasan Stadion Mattoanging Makassar yang diklaim Pemerintah Provinsi sebagai aset.
“Perlawan YOSS terhadap Pemprov Sulsel terkait penertiban aset tersebut akan dihadapi dan tidak perlu di risaukan,” ujar Nurdin, Jumat, 17 Januari 2020.
Menurutnya, reaksi yang dilakukan oleh pigak YOSS saat penertiban stadion yang juga markas tim sepak bola PSM Makassar tersebut tidak akan dilakukan dengan berhadapan-hadapan. Tapi akan dilakukan secara damai.
Selama ini, stadion bersejarah yang berkapasitas 15 ribu penonton tersebut lanjut Nurdin hanya menuntut pengelolaan stadion Mattoanging tetap jatuh kepadanya, hanya saja mantan bupati Bantaeng itu ingin pembicaraan pengelolaan Markas PSM Makassar itu dibicarakan setelah Pemprov Sulsel melakukan renovasi.
Perlawan YOSS terhadap Pemprov Sulsel terkait penertiban aset tersebut akan dihadapi dan tidak perlu di risaukan.
“Masa kita biarkan stadion kita begitu-begitu saja. Kan kita malu. Sementara masyarakat kita bermimpi memiliki stadion yang bagus,” jelas Nurdin.
Pemprov dengan tegas mengatakan memiliki sertifikat kepemilikan atas lahan dan bangunan. Sementara, YOSS menyatakan tidak ada dasar bagi Pemprov Sulsel mengambil Stadion Mattoanging.
YOSS berdalih pihaknya telah 20 tahun mengelola lahan dan bangunan tersebut. Sesuai dengan PP Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Sebelumnya pada Rabu, 15 Januari 2020 lalu, upaya penertiban Stadion Mattoanging berujung ricuh. Kerusuhan itu sendiri berawal karena di dalam kawasan stadion yang selama ini dikuasai YOSS dari pihak keluarga almarhum Andi Mattalatta itu telah dijaga massa yang didatangkan pihak YOSS. []