TAGAR.id, Jakarta - Di tengah perhitungan suara Pemilu oleh KPU, beredar isu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal bergabung dengan Partai Golkar usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengaku tak bisa menjawab banyak-banyak soal kabar tersebut. Pria yang juga Cawapres nomor urut 2 Pilpres 2024 itu mengarahkan agar kabar itu dikonfirmasi ke pihak yang menyebarkan saja.
"Yang menjawab biar yang menyebarkan isu dong," kata dia yang masih menjabat Wali Kota Solo saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 27 Februari 2024.
- Baca Juga: Sirekap KPU 72,09%: Prabowo-Gibran Masih Unggul 58,62%, AMIN 24,27%, Ganjar-Mahfud 17,12%
Diketahui baik Jokowi dan Gibran sebelumnya sama-sama dikenal sebagai kader PDIP. Namun, Gibran 'membelot' dan memilih menjadi cawapres yang mendampingi capres nomor urut 2, Ketua Umum Gerindra cum Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju yang terdiri atas Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, dll. Sementara PDIP pada Pilpres 2024 bersama PPP mengusung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sebelumnya beredar kabar Presiden Jokowi akan bergabung ke Partai Golkar pasca Pemilu 2024.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menanggapi santai isu tersebut. Ia menganggap bergabungnya Jokowi ke partai berlambang pohon beringin itu sebagai hal baik.
"Baik, bagus bagus saja. Pak Jokowi kan tokoh nasional, milik semua partai," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Senin, 26 Februari 2024.
Namun Airlangga tidak memberikan detail atau penegasan benar tidaknya informasi tersebut. Di sisi lain, Airlangga juga menyadari Jokowi hingga saat ini masih berstatus sebagai kader PDIP.
"Seperti yang saya katakan, tokoh nasional, dimiliki semua partai," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang juga merupakan politikus Golkar mengaku tidak tahu-menahu soal isu Presiden Jokowi bakal masuk partainya. Ia bahkan menampik isu kepindahan Jokowi ke partai berlambang pohon beringin itu.
"Mana? Enggak saya dengar itu. Enggak ada, Presiden jadi Presiden RI lah," kata Bahlil. []