Surabaya - Pandemi Covid-19 yang menghantam dunia menyebabkan pelaksanaan haji tahun 2020 dilakukan sangat terbatas oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Akibatnya, pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji untuk tahun ini.
Jika pandemi Covid-19 tidak selesai hingga tahun 2021, maka ditakutkan akan ada pembatasan kuota haji dan umrah oleh pemerintah Arab Saudi. Hal itu dibenarkan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Prof Nizar.
Semua tergantung dari kesepakatan antara pemerintah dengan Arab Saudi.
Nizar mengatakan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah skenario untuk pelaksanaan umrah dan haji di tengah pandemi Covid-19. Skenario disiapkan yakni dalam kondisi normal, pembatasan 50 persen pemberangkatan jemaah haji, termasuk kesehatan jemaah saat berangkat hingga pulang umrah dan haji.
Baca juga:
- Pembatasan Haji, Pedagang Somalia Menghitung Rugi
- WHO Puji Arab dalam Pelaksanaan Ibadah Haji
- Jemaah Haji Mesir: Rasanya Seperti Mimpi
"Semua tergantung dari kesepakatan antara pemerintah dengan Arab Saudi. Tentunya kami berharap ada penambahan kuota, agar waiting list bisa dikurangi," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Minggu, 2 Juli 2020.
Meski demikian, kata Nizar, pemerintah akan mendahulukan jemaah yang sudah mendaftar sebelumnya. Berdasarkan data Kemenag, ada sekitar 220 ribu calon jemaah haji terdaftar. Dari jumlah tersebut, 190 ribu sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Sementara itu, Ketua Ikatan Pengurus Wilayah Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan pihaknya menunggu keputusan dari pemerintah pusat, khususnya Kemenag untuk pelaksanaan haji tahun 2021. Pasalnya, sejumlah negara melakukan pembatasan ketat karena pandemi Covid-19.
"Kita saat ini berjibaku melawan penyebaran Covid-19. Untuk itu, Indonesia harus bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujarnya.
Saat ini, kata Emil, IPHI Jawa Timur melakukan penguatan kepada calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini. Hal itu, agar saat pemberangkatan haji tahun 2021 bisa siap dengan segala kemungkinan.
"Kami berusaha memberikan penguatan kepada calon jemaah haji agar ibadah yang dilakukan berjalan dengan baik, khususnya saat pandemi Covid-19," tuturnya. []