Bekasi - Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan masyarakat mengharapkan komunikasi pemerintah pusat dan daerah membaik seiring adanya pandemi Covid-19 saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
"Kita harapkan pemantiknya itu Covid-19," kata Siti Zuhro dalam diskusi daring yang disiarkan pada akun YouTube LIPI di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.
Sehingga betul-betul ada nuansa pelibatan masyarakat.
Siti menerangkan, kurang baiknya komunikasi dan sinergi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah merupakan 'penyakit lama'. Menurutnya, 'penyakit' itu kemudian terlihat lagi saat wabah Covid-19 datang ke Indonesia.
Baca juga: Penerapan Pemilu Online dan Kecemasan Elite Politik
Dia mengamati, mau tidak mau dan suka tidak suka, Covid-19 menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten atau kota, untuk mengambil kebijakan yang matang sebelum disampaikan kepada masyarakat.
Sebab, komunikasi di era demokrasi ia nilai tidak bisa hanya berjalan satu arah. Namun, perlu adanya komunikasi dua arah agar terciptanya nuansa pelibatan masyarakat dalam setiap kebijakan.
Sehingga, kata dia, peran masyarakat nantinya tidak hanya untuk diminta datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan untuk mencoblos saja.
"Itu tidak cukup," kata Siti.
Baca juga: LIPI Soroti Koordinasi Pemerintah Jokowi Saat Corona
Dia berpendapat, kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan negara melalui lembaga eksekutif, baik di pusat dan di daerah, harus dikawal oleh warga negaranya, sebelum kebijakan itu dieksekusi sedemikian rupa.
"Sehingga betul-betul ada nuansa pelibatan masyarakat. Karena tidak mungkin di negara mana pun, permasalahan diselesaikan pemerintah sendiri. Ndak mungkin. Jadi pelibatan masyarakat itu suatu keniscayaan, karena warga negara itu punya hak, begitu ya, dan kewajiban," kata Siti Zuhro LIPI. []