Semarang - Pandemi Covid-19 memukul dengan keras sektor pariwisata di Kota Semarang, khususnya Semarang Zoo. Seorang siswa SMP berinisiatif menggalang dana guna membantu pengadaan pakan untuk satwa di kebun binatang yang dikenal dengan sebutan Bonbin Mangkang itu.
Niat pelajar tersebut disampaikan lewat salah satu grub media sosial di Semarang. Lewat akun Facebook (FB)-nya, bernama Nopell Putra, remaja yang mengaku pecinta hewan itu menyampaikan ada komunitas pecinta hewan yang siap melakukan penggalangan donasi untuk membantu Semarang Zoo.
Saya masih SMP Mas, jadi panggil nama saja. Sekolah saya SMP Ibu Kartini.
Ia juga mengajak netizen untuk melakukan langkah serupa, sekaligus siap menampung dan menyalurkan bantuan. “Mau tanya apakah berita ini benar? Jika benar, apakah ada yang punya pengurus bonbin? Jika benar, ada beberapa animal lovers akan menggalang dana untuk membantu. Suwun. Semisal ada yang mau bantu galang dana bisa kontak saya,” tulis dia, Senin pagi, 4 Mei 2020.
Dalam postingannya itu ia juga menyertakan link pemberitaan soal kesulitan yang dihadapi pengelola Bonbin Mangkang di masa pandemi corona. Nopell juga mencantumkan nomor telepon miliknya untuk aksi penggalangan dana.
Tak disangka, niatan dari pelajar sebuah SMP swasta di Semarang ini mendapat beragam reaksi dan banyak macam komentar dari warganet dalam waktu singkat. Sehingga pengelola grup FB terpaksa mematikan kolom komentar guna menghindari perdebatan yang tak diperlukan.
Tagar mengetahui pemilik akun Nopell Putra masih berstatus pelajar SMP saat menghubungi nomer teleponnya. “Saya masih SMP Mas, jadi panggil nama saja. Sekolah saya SMP Ibu Kartini,” kata Nopell lewat pesan WhatsApp Senin siang, 4 Mei 2020.
Remaja yang belum genap 17 tahun itu juga menyatakan para pecinta anjing sudah berniat membantunya menggalang dana untuk Bonbin Mangkang.
Diberitakan sebelumnya, pengelola Semarang Zoo kesulitan operasional di masa pandemi corona. Tutupnya objek wisata membuat mereka tak ada pemasukan dari tiket. Sementara, sekitar 200 satwa yang ada membutuhkan makanan dan suplemen atau obat tiap harinya.
Tak hanya itu, Manager Keuangan, Personalia dan Operasional Semarang Zoo Acti Evan Anthadona mengaku terpaksa merumahkan 21 karyawan dari total sebanyak 53 karyawan, guna mengurangi beban operasional perusahaan.
"Sejak pandemi corona, sekarang tinggal 32 karyawan yang masih aktif masuk, termasuk para keeper yang tiap hari harus merawat satwa," kata dia. []
Baca juga:
- Jejak Rasisme Eropa, Tontonan Kebun Binatang Manusia
- Kebun Binatang Citra Celebes Gowa Serasa di Belanda
- Keren, di Makassar ada Floating Zoo, Kebun Binatang Terapung