Siswa SMA Tangerang Gagal UN Akibat Covid-19

Siswa SMA di Tangerang terpaksa haru gagal mengikuti Ujian Nasional atau UN imbas merebaknya virus Corona atau Covid-19.
Siswa SMAN 24 Kabupaten Tangerang (Foto: Tagar/Alfi Dinilhaq)

Tangerang - Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tangerang seharusnya pada Minggu ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tetapi, gagal dilaksanakan karena wabah virus Corona atau Covid-19 yang merebak di Indonesia.

Kalau liat nilai semester satu sampai enam seperti kurang adil.

Lima hari sebelum pelaksanaan UN pada Selasa, 24 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membatalkan pelaksanaan Ujian nasional (UN) tahun 2020 karena wabah Virus Corona atau Covid-19 yang merebak di Indonesia.

Seharusnya UN dilaksanakan pada 30 Maret 2020 hingga 2 April 2020 dengan 4 mata pelajaran yaitu Bahasa Inggris, Bahsa Indonesia, Matematika, dan peminatan untuk IPS yaitu Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi dan untuk IPA yaitu Kimia, Biologi, dan Fisika.

Siswa Kelas XII SMAN 24 Kabupaten Tangerang Ridho Tri Wicaksono mengatakan pembatalan UN ada sisi positif dan negatifnya. Ia mengaku agak senang pembatalan UN karena bisa fokus untuk persiapan masuk perguruan tinggi.

"Jujur memang senang iya dan sedih juga iya karena UN yang batal ini. Alasannya karena biasanya sekolah SMA tiga tahun dan penentuan kelulusan di UN ini, tapi dibatalkan dan diganti menggunakan nilai selama 6 semester terakhir," ucap Ridho kepada Tagar pada 1 April 2020.

Ridho mengatakan berasam teman-temannya tidak mengetahui nilai selama enam semester merupakan nilai kejururan atau nilai imitasi, dalam artian belajar ujian semester tidak segiat belajar ketika UN.

"Kalau liat nilai semester satu sampai enam seperti kurang adil. Kalau UN kan bisa ketahuan bahwa selama tiga tahun ini serius belajar di sekolah karena tiap UN itu pasti soalnya beda-beda. Tapi ya senang juga karena bisa fokus belajar untuk fokus ke yang lain seperti SBMPTN dan UMPTKIN," ujar Ridho.

Ridho mengatakan sudah mempersiapkan UN dengan tambahan ekstra waktu untuk belajar. Sedangkan teman-temannya melakukan hal serupa. Bahkan, melakukan Bimbingan Belajar (Bimbel) dan membeli buku yang tebal.

"Kalau saya persiapannya waktu itu buat UN nambahin waktu ekstra aja buat belajar. Tapi kasihan juga temen-temen yang ikut bimbel mahal-mahal dengan jaminan sukses UN dan beli buku persiapan UN yang tebel-tebel tapi akhirnya UN dihapus. Tapi ya tetap kita harus ikut pemerintah juga," ungkap Ridho.

Saat ini, kata Ridho, proses pendaftaran masuk kuliah pun juga diundur seperti SBMPTN dan SPANPTKIN juga diundur. "Proses masuk kuliah juga banyak yang diundur, tapi ya waktu sekarang kita maksimalkan saja untuk belajar. Kan lumayan juga kalau waktunya diundur," ujar Ridho. []

Berita terkait
Persoalan Guru dan Siswa Saat Mengajar Online
Mengajar dengan materi online justru membuat waktu guru lebih panjang dalam mengajar dan banyak masalah yang dialami.
Darurat Corona, Libur Sekolah Tangerang Diperpanjang
Dinas Pedidikan Kabupaten Tangerang melakukan perpanjangan libur sekolah. Setelah Kabupaten Tangerang perpanjang status Tanggap Darurat.
Hingga Juni, Sekolah di Banten Belajar di Rumah
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) memperpanjang masa libur sekolah atau belajar mulai 31 Maret 2020 hingga 1 Juni 2020.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.