Siswa SD di Tegal Belajar di Sekolah Rawan Ambruk

Puluhan pelajar SDN Cangkring 02 Tegal selalu diliputi perasaan was-was akan robohnya bangunan ruang kelas mereka.
Siswa kelas V SD Negeri Cangkring 02 Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas yang rawan ambruk, Sabtu, 11 Januari 2020. (Foto: Tagar/Farid)

Tegal - Siswa siswi SD Negeri Cangkring 02, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah harus mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kondisi was-was. Pasalnya, bangunan ruang kelas di sekolah mereka rawan ambruk.

Pengamatan Tagar terdapat tiga ruang kelas yang kondisinya seperti tinggal menunggu waktu roboh. Tembok ruang kelas IV dan V itu tampak retak-retak. Sedangkan bagian atapnya harus disangga dengan bambu.

Enam bambu juga dipasang untuk menyangga ‎bagian tembok belakang ruang kelas yang berbatasan dengan bekas areal pesawahan. Bambu penyangga untuk mencegah agar tembok tidak roboh.

Kami selalu waspada, kami minta anak -anak untuk sama-sama waspada. Kalau istirahat jangan di dalam kelas.

Kepala SD Negeri Cangkring 02 Cecep Arsad menyebut kondisi mengkhawatirkan tersebut sudah berlangsung selama sekitar satu tahun. "Semakin parah mulai Oktober 2019. Semakin ke sini tembok tambah miring dan retakannya bertambah panjang," kata Cecep, Sabtu, 11 Januari 2020.

‎Menurutnya, kerusakan bangunan tersebut disebabkan retaknya tanah di bekas sawah yang ada di belakang sekolah saat musim kemarau. "Retakannya menjalar ke pondasi bangunan. Apalagi bangunan ini bangunan lama, tahun 1975. Konstruksi pondasinya tidak pakai besi," jelas dia.

sekolah rawan ambruk di tegalKondisi bagian belakang bangunan kelas SD Negeri Cangkring 02 Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal yang rawan ambruk sehingga harus disangga bambu, Sabtu, 11 Januari 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Cecep mengaku sudah melaporkan kerusakan bangunan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal melalui UPTD Kecamatan Talang agar bisa segera dilakukan perbaikan. Namun anggaran perbaikan baru bisa dialokasikan di 2021.

"Tahun ini belum bisa direhab. Sehingga dinas menyarankan untuk sementara disangga bambu dulu untuk mencegah ambruk. Saya juga sudah mengusahakan ke anggota Dewan agar diusahakan direhab tahun ini karena sudah mengkhawatirkan," ungkapnya.

Cecep semakin khawatir jika mengingat kejadian menakutkan yang pernah terjadi di sekolah yang dipimpinnya. Bangunan ruang kelas di SD Negeri Cangkring 02 sudah pernah ambruk pada 2003. Kala itu, satu siswa kelas I meninggal dunia akibat kejadian tersebut. 

“Terakhir direhab tahun 2003 setelah ambruk itu,” ujarnya.

‎Cecep mengatakan, dari tiga ruang kelas yang rawan roboh dan ambruk, dua di antaranya masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa kelas IV dan V. Satu ruang kelas lainnya sudah dikosongkan karena kerusakannya semakin parah.

"Kelas V awalnya ada dua kelas. Akhirnya digabung jadi satu kelas. Sementara ini 77 siswa kelas IV dan V masih menempati dua kelas yang rusak itu. Rencananya akan saya pindah ke ruang BPD di desa," ujar dia.

Guru kelas V, Mardi mengatakan, dirinya dan siswa harus meningkatkan kewaspadaan saat kegiatan belajar mengajar. Apalagi saat ini curah hujan mulai meningkat dan kerap disertai angin kencang.

"Kami selalu waspada, kami minta anak -anak untuk sama-sama waspada. Kalau istirahat jangan di dalam kelas," tuturnya.

‎Salah satu siswa kelas V Anisa Suci Ramadani 10 takut mengaku selalu diliputi rasa was-was dengan kondisi ruang‎ kelasnya yang bisa sewaktu-waktu ambruk. "Takut kalau ambruk," ucapnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Angin Kencang di Tegal Rusak Rumah dan Sekolah
Angin kencang menerjan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Sejumlah bangunan rumah dan sekolah rusak.
Hujan Angin di Rembang, Atap SDN 1 Logede Roboh
Atap ruang kelas SDN 1 Logede, Rembang roboh saat hujan deras disertai angin kencang, Kamis malam, 2 Januari 2020.
Baru 3 Tahun, Atap SDN Palebon 01 Semarang Roboh
Atap empat ruang kelas di SDN Palebon 01 Semarang roboh tiba-tiba. Padahal usia bangunan baru 3 tahun.