Sistem Pengamanan Lapas di Aceh Harus Dievaluasi

Evaluasi harus dilakukan karena maraknya narapidana Lapas di Aceh kabur akibat sistem pengamanan yang belum maksimal.
Suasana Rutan Lhoksukon, Aceh Utara. (Foto: Tagar/Agam Khalilullah)

Lhokseumawe – Akibat maraknya para narapidana yang kabur dari lembaga permasyarakat (Lapas) di beberapa daerah di Aceh, maka sistem pengamanan di lapas itu harus dilakukannya evaluasi secara menyeluruh.

Pengamat Politik dan Keamanan Aceh Aryos Nivada mengatakan, apakah saat sekarang ini sistem pengamanan yang dilakukan sudah sangat cukup aman, apabila masih belum maksimal maka perlu dilakukan diberbagai sektor.

“Mengenai adanya napi kabur, ini kan berbicara tentang persoalan di sektor pengamanannya. Apakah saat ini sudah maksimal, karena untuk persoalan itu tidak boleh sembarangan dan harus dievaluasi kembali,” ujar Aryos, Rabu 5 Februari 2020.

Aryos menambahkan, selain sektor pengamanan , perlu juga dilakukan langkah-langah atau terobosan lain agar bisa mencegah para narapidana untuk kabur. Apabila ada lapas melakukan hal tersebut maka perlu diapresiasi.

Begitu juga dengan berbagai fasilitas yang ada saat sekarang ini, apakah masih layak atau memang sudah sepatutnya untuk diperbaharui, seperti setiap diding lapas dan berbagai hal lainnya, sehingga para napi tidak bisa leluasa untuk kabur.

Mengenai adanya napi kabur, ini kan berbicara tentang persoalan di sektor pengamanannya.

“Bahkan komitemen dari petugas juga perlu dipertanyakan, karena banyak juga peluang-peluang para oknum petugas yang ikut memuluskan agar napi bisa kabur. Untuk persoalan komitmen tersebut harus dipertegas,” tutur Aryos.

Dirinya menyarankan agar sejumlah pihak membuat suatu riset yang mendalam terkait persoalan tersebut, sehingga nantinya dari hasil riset itu bisa diambil suatu kesimpulan dan langkah-langkah apa yang dilakukan.

“Saya menyarankan agar sejumlah pihak untuk membuat riset, maka berdasarkan hasil riset itu bisa diambil suatu kesimpulan mengapa banyak napi yang kabur dan kepala lapas juga harus bisa bekerja lebih maksimal,” kata Aryos. []

Berita terkait
Tumor Sendi Hapus Senyum Manis Bocah di Aceh
Bocah 11 tahun di Kabupaten Abdya, Aceh mengidap tumor sendi sejak 2018 lalu dan tidak bisa mendapatkan perawatan karena faktor ekonomi.
32 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand, Pemprov Lupa
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk tidak mengabaikan nasib 32 Nelayan Aceh yang ditahan di Thailand.
32 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand, Pemprov Lupa
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk tidak mengabaikan nasib 32 Nelayan Aceh yang ditahan di Thailand.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban