Silakan Berenang di Tengah Pandemi Corona

Sudah kebelet untuk berenang di masa pandemi Corona yang belum berakhir ini? Silakan, tapi perhatikan tips ini.
Ilustrasi Renang. (Foto: Pixabay/Pexels)

Jakarta - Berenang menjadi salah satu olahraga yang disukai banyak orang di belahan dunia terutama Indonesia. Memasuki era new normal, tak sedikit yang bertanya: amankan berenang di tengah pandemi virus corona yang belum usai?

 Terlebih, kolam renang umum biasanya menambahkan klorin dan bromin ke dalam air yang berguna sebagai disinfektan, sehingga virus corona tak mampu bertahan hidup di dalamnya.

Meskipun beberapa tempat umum sudah kembali dibuka salah satunya kolam renang, sebaiknya tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan. Ini tentu berguna untuk menjaga kesehatan dan meminimalisir risiko penyebaran virus corona atau Covid-19.

Berikut Tagar berikan ulasan mengenai sejumlah hal yang harus diperhatikan karena bisa meningkatkan risiko terpapar virus corona saat berenang di tempat umum, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Ameria Serikat (CDC).

1. Tidak Ada Bukti Virus Corona Menyebar Melalui Air

CDC mengatakan tidak ada bukti terkait virus corona atau SARS-CoV-2 bisa menyebar melalui air, seperti di kolam renang, pemandian air panas, dan taman air yang kerap kali digunakan secara umum. Terlebih, kolam renang umum biasanya menambahkan klorin dan bromin ke dalam air yang berguna sebagai disinfektan, sehingga virus corona tak mampu bertahan hidup di dalamnya.

Dr. Reisa Broto Asmoro juga menjelaskan bahwa berenang di era new normal sekarang ini diperbolehkan, namun dengan tetap memperhatikan sejumlah protokol kesehatan. "Ya, apabila pastikan kolam renang sudah menggunakan disinfektan," katanya dalam konferensi pers di BNPB, 28 Juni 2020.

Menurutnya, pengelola kolam renang publik harus memenuhi beberapa syarat untuk kembali buka, seperti menggunakan disinfektan dengan kadar klorin 1 hingga 10 ppm atau digantikan dengan bromin sebanyak 2 hingga 8 ppm, sehingga kadar pH air akan berada di angka 7,2 hingga 8.

2. Tidak Bisa Menggunakan Masker di Kolam Renang

Meskipun tidak melindungi sepenuhnya dari virus, nyatanya masker bisa meminimalisir penyebaran virus corona melalui droplet dan microdroplet secara langsung. Sehingga, bukan hanya melindungi diri sendiri melainkan juga menjaga orang lain.

Namun, saat berenang tidak mungkin untuk mengenakan masker, inilah yang bisa meningkatkan risiko Covid-19 di kolam renang publik. Tanpa masker, tentu tidak ada yang bisa melindungi diri dari paparan virus.

Sementara face shield yang kerap dijadikan pengganti masker juga akan sulit dipakai. Sebab, pandangan mata akan terhalang oleh plastik pelindung, alhasil berenang menjadi tidak nyaman.

3. Sulit Physical Distancing

Meskipun virus corona tidak terbukti bisa menyebar melalui air, alasan berenang bisa meningkatkan risiko Covid-19 yaitu sulitnya menerapkan physical distancing. Sebab, kolam renang biasanya penuh sesak dengan orang terlebih saat akhir pekan.

Ahli penyakit menular dari UCHealth, Dr. Daniel Pastula mengatakan risiko tidak hanya pada saat di dalam kolam, namun juga di luar kolam, seperti area duduk, ruang ganti, kamar mandi, dan restoran. "Tanpa social distancing (physical distancing) yang benar, kolam renang atau taman air bisa menjadi skenario dengan risiko tinggi. Bukan masalah airnya, namun kepadatan orang-orang di dalamnya," katanya.

4. Tidak Sengaja Minum Air Kolam

Seberapa besar kemampuan seseorang saat renang, tentu pernah menelan air kolam secara tidak sengaja. Lantas, apakah hal tersebut menjadi pemicu penularan Covid-19?

CDC mengatakan jika hal tersebut bukan alasan penyebaran Covid-19. Sebab, sejauh ini belum ada bukti mengenai penyebaran virus corona melalui air.

Terlebih air kolam renang biasanya mengandung klorin dan bromin yang mampu membunuh virus. Sehingga, minum air kolam renang secara tidak sengaja bukan menjadi risiko penularan virus.

5. Cara Melindungi Diri saat Berenang

Terlepas dari cara apa pun untuk melindungi diri dari paparan Covid-19, solusi terbaik sebenarnya menunda keinginan untuk berenang. Namun, jika terpaksa melakukan aktivitas tersebut, CDC memberikan sejumlah cara untuk meminimalisir risiko penularan:

  • Jaga jarak minimal dua meter dengan orang lain.
  • Jangan berenang saat kolam renang penuh atau ramai.
  • Gunakan masker saat berada di luar kolam.
  • Jangan pakai pelampung, kacamata renang, dan semua alat yang bersifat umum, usahakan bawa perlengkapan sendiri.
  • Jangan berenang saat kondisi badan tidak sehat atau tidak fit.
  • Hindari menyentuh permukaan benda yang berpotensi dipegang banyak orang.

Nah, itulah beberapa risiko berenang di tengah pandemi virus corona yang belum usai sekarang ini. Terlepas dari berbagai upaya perlindungan diri, cara paling aman tetap saja menghindari tempat umum sementara waktu karena masih banyak hal yang belum diketahui mengenai Covid-19.

Baca Juga:

Tips Merawat Gigi Anak di Era New Normal

Risiko Olahraga Pakai Masker di Era New Normal

Berita terkait
3 Penyakit Penyerta Covid-19 Berisiko Kematian
Terdapat tiga penyakit penyerta Covid-19 yang berisiko terjadinya kematian, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Ini penjelasannya.
Risiko Menurunkan Masker ke Dagu Selama Corona
Tak sedikit orang yang masih salah menggunakan masker seperti menurunkannya ke dagu. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terpapar virus Corona.
Risiko Masker Kain Bagi Anak Usia di Bawah Dua Tahun
Masker kain ternyata tidak diperkenankan digunakan oleh anak-anak khususnya yang berusia di bawah dua tahun. Berikut penjelasannya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.