Jakarta – Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley, 3 Mei 2021, mengatakan kini ia terbuka untuk mempertimbangkan sebuah proposal guna memutuskan penanganan penuntutan serangan seksual di dalam militer dan tidak menyerahkannya kepada para panglima militer.
Ini merupakan perubahan signifikan dalam perdebatan tentang upaya mengatasi serangan seksual di dalam tubuh militer.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Milley mengatakan meskipun ia belum siap untuk menyetujui usulan itu, ia tidak lagi menentang karena masalah serangan seksual ini terus terjadi, meskipun ada usaha untuk mengatasinya.
Gedung Pentagon terlihat di Arlington, Virginia, AS, 9 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Carlos Barria)
Milley mengatakan, “Kami sudah berusaha selama bertahun-tahun, dan kami tidak berhasil secara efektif menanggulanginya. Kami harus melakukan ini.”
Pernyataan Milley, perwira paling berpengaruh di Pentagon yang juga penasihat militer untuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Presiden Biden, kemungkinan akan punya bobot besar di kalangan para kepala staf dan menguatkan momentum perubahan.
Anggota Marinir perempuan Amerika mengambil kelas seni bela diri selama pelatihan awal di Parris Island, S.C. Sebuah survei Pentagon menemukan tingkat kekerasan seksual yang lebih tinggi terhadap perempuan di Marinir daripada di angkatan bersenjata lain (Foto: nytimes.com - Lynsey Addario untuk The New York Times)
Milley mengatakan dia tidak akan berkomentar seputar proposal yang hendak mengambil alih wewenang dalam penanganan kasus serangan seksual dari para panglima militer, sampai komisi itu menyelesaikan pekerjaannya dan rekomendasi sudah diperdebatkan sepenuhnya sampai di tingkat pimpinan militer.
Komisi itu sudah menyerahkan rekomendasi awal kepada Austin akhir bulan April 2021 lalu, dan pejabat Pentagon mengatakan mereka menduga dia akan memberi waktu sekitar satu bulan kepada para kepala staf untuk mengkaji dan memberi tanggapan (jm/em)/voaindonesia.com. []