Sikap Kampus di Makassar Tanggapi Virus Corona

Antisipasi virus corona, beberapa kampus terkemuka di Makassar, Sulawesi Selatan memilih untuk mengurangi aktivitas pembelajaran tatap muka.
Penyebaran Virus Corona telah mendunia. (Foto: pixabay/geralt)

Makassar - Beberapa kampus terkemuka di Makassar, Sulawesi Selatan memilih untuk mengurangi aktivitas pembelajaran tatap muka dan mengubahnya dengan pembelajaran daring. Sikap beberapa kampus ini dilakukan menyusul surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020.

Kebijakan mengurangi perkuliahan ini dilakukan agar dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan masuk kampus sehubungan dengan mewabahnya virus corona.

Kami mingimbau kepada sivitas akademika UNM untuk tidak melakukan perjalan di dalam dan luar negeri.

“Kami di UNM agar pembelajaran berjalan, maka proses pembelajaran akan diubah menjadi metode blender learning. UNM juga mengimbau sivitas akademika tidak panik serta mengurangi aktivitas luar rumah,” ujar Rektor UNM Husain Syam, Senin, 16 Maret 2020.

Menurutnya, ke depan apabila wilayah Sulsel dinyatakan status siaga virus corona maka pembelaharan akan dilakukan secara full daring dengan memanfaatkan fasiltas yang ada.

“Kami mingimbau kepada sivitas akademika UNM untuk tidak melakukan perjalan di dalam dan luar negeri khususnya ke tempat yang terindikasi virus corona,” tamahnya.

Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Basri Moding mengatakan, melihat kondisi seluruh komponen bangsa, beberapa perguruan tinggi telah melakukan langkah antisipasi mulai besok, 17 Maret 2020, seluruh mahasiswa diliburkan tidak ada tatap muka semuanya dilakukan secara online.

“Perkuliahan di UMI akan diliburkan selama tiga pekan mulai 17 Maret hingga 5 April. Jadi ke depan khususnya aspek teori maka akan dilakukan secara online. Mahasiswa bisa pulang kampung atau tetap di Makasaar, selama jaringan internet tersedia,” ujar Basri.

Ia menambahkan, sementara untuk pelaksanaan praktikum diberi kesempatan hingga satu pekan ini untuk menyelesaikan praktikum, tentu saja sesuai dengan protokol WHO serta yang telah memenuhi syarat dan tidak terinfeksi virus corona.

“Akibat kejadian ini, ada beberapa agenda penting yang ditunda seperti pengukuhan guru besar. Namun bagi yang ingin melakukan ujian bisa dilakukan dengan catatan harus ada protokol WHO dan mendapat rekomendasi tim kesehatan,” jelasnya.

Untuk tetap memastikan UMI terbebas dari infeksi virus corona, selama waktu libur sejumlah gedung kampus akan dilakukan sterilisasi dan akan membentuk tim kesehatan khusus penanganan corona.

Tunda Wisuda

Sementara itu Unhas menanggapi isu corona, meniadakan kuliah tatap muka mulai 16 Maret - 28 Maret 2020, diganti dengan pembelajaran yang memanfaatkan media online.

Wisuda 17 dan 18 Maret 2020 ditunda dan akan dijadwalkan kemudian.

Praktik laboratorium, lapangan, praktik industri di berbagai institusi dilakukan dengan menggunakan metode lain tanpa tatap muka langsung atau dijadwal ulang yang disesuaikan dengan informasi perkembangan penularan infeksi

“Wisuda 17 dan 18 Maret 2020 ditunda dan akan dijadwalkan kemudian dengan memperhatikan perkembangan situasi terkait infeksi virus corona. Juga melarang perjalanan ke luar negeri bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan,” jelas Rektor Unhas, Dwia Ariestina Pulubuhu. []

Berita terkait
Antisipasi Corona, Sekolah di Mamuju Libur Dua Pekan
Antisipasi virus corona, sekolah di Mamuju. Sulawesi Barat akan diliburkan selama dua pekan terhitung mulai Selasa 17 hingga 31 Maret 2020.
Banyak yang Libur, SMK di Bulukumba Tetap Ujian
SMK di Kabupaten Bulukumba tetap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesuai jadwal. Mereka tidak diliburkan oleh pihak sekolah.
Kegalauan Orang Tua di Kudus Sikapi Libur Corona
Kenapa orang tua di Kudus galau menyikapi kebijakan libur sekolah 14 hari karena virus corona?