Siapa Sultan Pontianak IX, Perkarakan Hendropriyono

Sultan Pontianak IX memperkarakan AM Hendropriyono karena menyebut Sultan Hamid II sebagai pengkhianat bangsa.
Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alqadrie. (Foto: Wikipedia)

Jakarta - Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alqadrie melakukan pertemuan dengan sejumlah ulama, ustadz, raja-raja serta ormas di Kalimantan Barat pada Jumat, 19 Juni 2020. Dalam pertemuan itu, ia ingin menyerap segala aspirasi dan masukan menyikapi pernyataan AM Hendropriyono yang dianggap telah mencemarkan nama Sultan Hamid II maupun keluarga kesultanan Pontianak. 

Sultan Pontianak IX berencana melaporkan ke polisi atas pernyataan Hendropriyono yang menyebutkan ras dan Sultan Hamid II, kakeknya tak layak diberi gelar pahlawan nasional karena merupakan seorang pengkhianat bangsa.

Setelah langkah ini saya lakukan, saya akan menyurati Presiden Jokowi secara terbuka, supaya semua masyarakat mengetahui sikap tegas kami atas pernyataan itu.

"Saya mengambil sikap dalam waktu dekat, marwah dari pada kakek saya, setelah malam ini kita bertemu Insya Allah saya berikutnya mengambil langkah hukum, yaitu membuat laporan ke polisi, langkah kedua membuat somasi kepada AM Hendropriyono itu sendiri," kata Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alqadrie kepada hadirin di Keraton Kadariah Pontianak, Jumat, 19 Juni 2020.

Menurut Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin, nama baik Sultan Hamid II harus segera dilakukan dan pelurusan sejarah bangsa ini karena Sultan Hamid II telah berjasa yang sejajar dengan tokoh pahlawan perjuangan nasional lainnya. 

Baca juga: Kronologi Hendropriyono Vs Keluarga Sultan Hamid II

Apalagi kakeknya merupakan perancang lambang negara burung Garuda Pancasila, yang seharusnya layak mendapatkan gelar pahlawan nasional.

"Setelah langkah ini saya lakukan, saya akan menyurati Presiden Jokowi secara terbuka, supaya semua masyarakat mengetahui sikap tegas kami atas pernyataan itu, dan saya minta semua masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan apapun terhadap pernyataan Hendropriyono yang telah viral ini," ucapnya.

Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin AlqadrieSultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alqadrie ketika dinobatkan sebagai Putra Mahkota pada 24 Oktober 2015. (Foto: ericopieter.blogspot.com)

Profil Syarif Machmud Alkadrie

Syarif Machmud Alkadrie merupakan putra ketiga dan lelaki satu-satunya dari Sultan Syarif Abubakar Alkadrie bin Syarif Mahmud bin Sultan Syarif Muhammad Alkadrie dengan Utin Laila. 

Ayahnya terlah bertakhta dengan gelar Sultan Pontianak ke-VIII yang memerintah Kesultanan Pontianak dari tahun 2004 hingga ia mangkat pada tahun 2017.

Syarif Machmud Alkadrie, resmi dinobatkan sebagai Sultan Pontianak IX menggantikan almarhum ayahnya Sultan Syarif Abubakar Alkadrie VIII pada Sabtu, 15 Juli 2017.

Penobatan Sultan Pontianak IX dimulai dengan upacara kirab dari Masjid Jami ke Istana Kadriah. Ratusan tamu undangan menghadiri prosesi penobatan Sultan Pontianak mulai dari para sultan dan raja se-Nusantara, para alim ulama, cendekiawan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, para pejabat, tokoh masyarakat dan masyarakat Kota Pontianak, serta para undangan lainnya. 

Sekitar 20 raja atau perwakilan kerajaan se-Nusantara hadir dalam penobatan Sultan Pontianak. Sehari sebelumnya rangkaian penobatan Sultan Pontianak juga dilakukan, seperti napak tilas yang dilanjutkan dengan acara ramah tamah para raja di rumah jabatan Wali Kota Pontianak. 

Sedangkan di halaman Istana Kadriah, panitia penobatan juga menggelar berbagai kesenian. Dalam upara kirab budaya, rombongan sultan diiringi pasukan lengkap, dan iringan rombongan budaya. Sebelum naik ke istana, kemudian disambut dengan tarian dan silat palang pintu. 

Upacara penobatan juga dilanjutkan pada keesokan harinya dengan agenda pelepasan raja se-Nusantara dan segala rangkaian kegiatan, yang akan ditutup dengan tradisi mandi-mandi, katanya. 

Diketahui, Almarhum Sultan Syarif Abubakar Alkadrie merupakan Sultan Pontianak VIII yang telah mangkat pada 31 Maret 2017 saat berusia 72 tahun.

Baca juga: Siapa Sultan Hamid II Disebut Pengkhianat oleh Hendropriyono

Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alqadrie bersama PrabowoSultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alqadrie bersama Calon Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Instagram/@prabowo)

Memberikan Gelar Kehormatan Kepada Prabowo

Pada Minggu, 17 Maret 2019, Sultan Pontianak IX menganugerahkan gelar kehormatan Kesultanan Kadriah kepada Calon Presiden Prabowo Subianto. Acara tersebut dilangsungkan di Istana Kadriah.

Sultan Pontianak IX Syarif Machmud Melvin Alkadrie menganugerahi Prabowo gelar Datuk Sri Setia Negara.

Saat itu, Syarif Machmud Melvin Alkadrie berharap Prabowo mengakui lambang negara Republik Indonesia ciptaan Sultan VII Pontianak Sultan Hamid II ketika nantinya dipercaya menjadi Presiden Republik Indonesia.

"Insyaallah beliau bisa memperjuangkan lambang negara Republik Indonesia yang sudah sekian lama supaya diakui yang diciptakan oleh Sultan Hamid II, sosok sultan ke-7 di Kesultanan Kadriah Pontianak," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahmi Akbar Prabowo Subianto di Istana Kadriah Pontianak.

Selain itu, Sultan Pontianak tersebut berharap Prabowo Subianto dapat mengganti nama bandar udara internasional yang terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Dari Bandara Supadio diubah menjadi Bandara Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie.

"Saya juga berharap kepada Pak Prabowo Subianto mengenai Bandara Supadio di Kubu Raya. Mudah-mudahan ini juga bisa kita ubah namanya menjadi Bandara Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengapresiasi Raja Sanggau Pangeran Ratu Gusti Arman yang memberinya penghormatan pada kegiatan tersebut.

"Saya diberi gelar Datuk Sri Setia Negara oleh Sultan IX Pontianak Syarif Machmud Melvin Alkadrie dari Kesultanan Kadriah Pontianak. Saya juga diberikan penghormatan oleh Raja Sanggau Pangeran Ratu Gusti Arman," tuturnya Prabowo. []

Berita terkait
Profil AM Hendropriyono, Alasan Sebut Sultan Hamid II Khianat
Hendropriyono menyebut bahwa Sultan Hamid II tidak layak diberi gelar pahlawan nasional karena merupakan seorang pengkhianat bangsa.
Peran Hendropriyono Jadikan Andika Perkasa Panglima
Pangi Syarwi Chaniago menilai akan ada peran Hendropriyono dalam memuluskan langkah Jenderal Andika Perkasa jadi calon suksesor Panglima TNI.
Profil Andika Perkasa, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto
Nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa santer disebut-sebut bakal menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Ini profilnya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.