Siapa Manusia Pertama Rasakan Pedihnya Kursi Listrik?

Hukuman mati menggunakan media kursi listrik pertama kali terjadi pada hari ini, 6 Agustus 1890.
Ilustrasi kursi listrik yang digunakan untuk eksekusi hukuman mati (Foto: Pixabay)

Jakarta - Hukuman mati menggunakan media kursi listrik pertama kali terjadi pada hari ini, 6 Agustus 1890. Tepat 129 tahun lalu, pertama kali seorang pria bernama William Kemmler dihukum mati dengan cara disengat listrik.

Dilansir dari crimescribe.com, Kemmler dihukum mati di penjara Auburn, New York, Amerika Serikat (AS). Ia membunuh seorang wanita menggunakan kapak. Wanita yang tak lain adalah pacarnya sendiri, Matilda Ziegler.

Saat itu, hukuman mati dengan media kursi listrik populer di penjara-penjara AS, khusunya di New York dan Florida. Wilayah lainnya, South Dakota hanya sekali menggunakan hukuman ini. Sedangkan negara yang berbatasan langsung dengan AS, Meksiko tidak terlalu antusias pada metode tersebut.

Sebelum adanya hukuman kursi listrik, para terpidana dihukum mati dengan cara digantung, ditembak, ditenggelamkan, bahkan dibakar.

Hukuman mati dengan media kursi listrik banyak diperdebatkan, tetapi metode ini tak hanya berhenti pada kasus Kemmler. Lebih dari 4.000 proses eksekusi hukuman kursi listrik dilakukan setelahnya.

KremmlerSosok Kremmler (Kiri) dan Ilustrasi eksekusi hukuman mati menggunakan kursi listrik (Kanan). (Foto: Wikipedia)

Gagasan Kursi Listrik

Hukuman mati dengan kursi listrik ini bermula dari ide seorang dokter gigi asal Buffalo, New York bernama Alfred Southwick pada tahun 1881. 

Bermula ketika Alfred melihat pemabuk yang menyentuh generator listrik yang masih hidup. Ia melihat langsung pemabuk itu ambruk tak bernyawa akibat tersengat listrik. Kemudian ide listrik digunakan untuk alternatif hukuman mati dibandingkan menggantung timbul dalam benak Alfred.

Setelah hukuman mati lewat media menggantung seseorang kerap gagal dan diangap tidak manusiawi, William Kemmler akhirnya menjadi terdakwa pertama yang dieksekusi. Algojonya adalah Edwin Davis bersama dua anak buah yang dilatihnya, John Hurlburt dan Robert Elliott.

Kronologi Hukuman Sengatan Listrik

Kemmler dibangunkan pukul 5 pagi dan diberi sarapan untuk yang terakhir kalinya oleh sipir Charles Durston. Tepat pukul 6.30 pagi, eksekusi dimulai dengan disaksikan oleh 17 orang saksi, 3 orang dokter, serta wartawan.

Arus listrik sebesar 1000 volt dialirkan ke tubuh Kemmler pada pukul 6.38 pagi. Akan tetapi, sengatan itu tak membuat Kemmler wafat. Ia masih bernafas.

Southwick kemudian dengan bangga berdiri tepat di depan tubuh Kemmler dan mengatakan "Tuan-tuan, kita hidup di peradaban yang lebih tinggi dari hari ini".

Dokter Charles Spitzka kemudian menyuruh algojo untuk menggandakan tegangan dan menambah durasinya. "Biarkan arus dihidupkan lagi, cepat. Tidak ada penundaan!," kata Spitzka berbicara dengan singkat dan tajam.

Tegangan listrik 2.000 volt dengan durasi satu menit penuh kembali dialirkan ke tubuh Kemmler. Ia pun tewas dengan dua kali setruman.

Kondisi Kemmler saat itu cukup mengenaskan. Rambutnya hancur, dagingnya hangus, dan pembuluh darah pecah sehingga darah keluar melalui pori-porinya. Media di dunia juga menyoroti kisah hukuman mati paling mengerikan itu.

Baca juga: 

Berita terkait