Hujan Dorongan Agar Pelaku Teror Selandia Baru Dituntut Hukuman Mati

Pelaku aksi terorisme itu menewaskan 50 orang jamaah di dua masjid di Selandia Baru.
Pelaku aksi penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3), Brenton Harrison Tarrant (tengah). (Foto: Istimewa)

Bandung, (Tagar 18/3/2019) - Masyarakat Jawa Barat yang tergabung dalam Paguyuban Pengawal NKRI (PP NKRI) melakukan aksi demonstrasi mengutuk aksi terorisme di Selandia Baru.

Dalam aksinya, PP NKRI mengutuk keras dan menuntut hukuman mati kepada pelaku aksi terorisme yang menewaskan 50 orang jamaah di dua masjid di Selandia Baru.

"Selain itu, PP NKRI pun meminta pihak kepolisian Selandia Baru mengusut tuntas dan mengungkap otak dibalik aksi terorisme yang biadab tersebut," kata Ketua PP NKRI, Budiman Wahdah di depan Gedung DPRD Jabar, Bandung, Senin (18/3).

PP NKRI pun meminta pemerintah Selandia Baru untuk menjamin keselamatan dan keamanan Muslim dalam menjalankan ibadah di negara mereka.

Gedung DPRD JabarPP NKRI berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Bandung pada Senin (18/03/2019). (Foto: Tagar/Fitri)

Seruan lain terkait aksi brutal penembakan di Selandia Baru terkait harapan PP NKRI agar Indonesia aktif menyuarakan kasus terorisme ini di forum internasional.

"Kami pun (PP NKRI) mendesak konfrensi Islam (OKI) bisa mengambil sikap dan turut aktif dalam melindungi umat Islam di seluruh dunia," kata Budiman.

Belum lama ini, petisi agar pelaku penembakan brutal di masjid Selandia Baru dituntut hukuman beredar melalui situs change.org. Petisi menuntut Brenton Harrison Tarrant dihukum mati itu dibikin pria bernama John Doe dengan judul Memperkenalkan hukuman mati kepada teroris; Brenton Tarrant.

Seperti diketahui, teroris bernama Brenton Harrison Tarrant melakukan penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3).

Akibat dari aksi keji ekstremis nasionalis kulit putih berusia 28 tahun tersebut, per Minggu (17/3), 50 orang dinyatakan tewas sementara 34 lainnya luka-luka. Sebagian besar korban luka di Rumah Sakit Christchurch.

Menanggapi penembakan brutal yang dilakukan Brenton, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison sama-sama menyebut perbuatan itu adalah aksi teroris.

Baca juga: 

Berita terkait