Banyuwangi - Sensus penduduk secara online di Kabupaten Banyuwangi masih minim pendaftar. Hal itu terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi menyebut saat ini baru 9 ribu dari total 652.022 kepala keluarga (KK) atau baru 1,25 persen melakukan sensus penduduk secara online.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi Tri Erwandi pihaknya saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi terhadap program sensus penduduk online.
Oleh sebab itulah, kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kepada pemerintah daerah, pemerintah desa, termasuk DPRD Banyuwangi.
"Kita menggalakkan sensus online mulai tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Per hari ini, data yang terbaru sudah mencapai 9 ribuan," ujarnya kepada Tagar, Rabu, 11 Maret 2020.
Meski kurang optimal, angka tersebut membuat Kabupaten Banyuwangi menduduki peringkat tujuh dari 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
"Oleh sebab itulah, kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kepada pemerintah daerah, pemerintah desa, termasuk DPRD Banyuwangi," kata dia.
Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Muhammad Ali Mahrus mengatakan sebagai penyelenggara pemerintahan, sudah semestinya jika DPRD memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Sebab bagaimanapun ini merupakan bagian dari program pemerintah nasional untuk mempercepat pembangunan.
"Jadi ini sekaligus kita praktikkan dengan mengisi sensus secara online," ujar Ali.
Untuk itu, Mahrus berharap BPS selaku badan negara yang berwenang untuk melakukan sensus melakukan sosialisasi secara masif. Hal ini untuk memaksimalkan program tersebut secara menyeluruh.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk percepatan ialah bersinergi dengan pemerintah desa. Mengingat, Kabupaten Banyuwangi saat ini sudah memiliki smart kampung dengan berbagai fasilitas IT yang sudah menunjang di setiap desa.
"BPS harus turun ke bawah untuk mensosialisasikan sensus online secara masif," katanya.
Selah seorang warga Desa Watu Kebo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Ahmad Mabrur mengaku, sudah melakukan sensus penduduk secara online. Kata dia, sensus online lebih muda dan simpel,
"Ini saya baru ngisi sensus penduduk secara online. Ternyata lebih muda, tidak sampai 30 menit sudah selesai," ujur Mabrur.
Mabrur mengataka awalnya dia berencana akan ikut sensus penduduk secara of line. Namun setelah tahu ada sensus penduduk yang secara online, langsung mengikutinya.
"Awalnya saya tidak tau kalau ada sensus penduduk secara online. Akhirnya ketika membuka internet ada informasi sensus penduduk secara online. Ketika saya tau, saya langsung ikut yang online saja," ucapnya. []