Sensasi Kopi Arabika Tanpa Gula di Makassar

Pecinta kopi di Makassar kini bisa menikmati kopi tanpa gula di kedai kopi sehat yang berada di Jalan Sungai Saddang, Kompleks Latanete.
Seorang pegawai kedai kopi sehat berpose dengan kopi manual brew. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Menyeruput kopi kian membudaya di tengah masyarakat Indonesia. Pelosok kampung hingga gemerlap kota, tersaji ragam kopi nusantara yang dianggap inspirasi lintas generasi. Saking cintanya bahkan pegiat media sosial, Denny Siregar, mengabadikan filosofinya di coretan buku "Tuhan Dalam Secangkir Kopi".

Perpaduan pahitnya kopi dan manisnya gula, dinikmati dengan cara beragam oleh penikmatnya. Apa jadinya kopi tanpa gula? Tentu pahit, namun sebuah kedai kopi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sul-Sel), justru menjadikan kopi tanpa gula seruputan andalan.

Memang kopi tanpa gula tidak terlalu populer di tengah masyarakat apalagi di Makassar. Kami yakin, pelan-pelan penikmat kopi di sini akan menyukai kopi tanpa gula.

Kopi Sehat nama kedai kopi yang baru dibuka 6 November 2019 lalu itu. Kedai ini hadir di tengah menjamurnya ratusan kedai-kedai kopi di sudut-sudut Kota Makassar. Namun semboyan "Kopi Sehat" menjadikannya sebagai kedai perdana yang lahir di Makassar.

Peraciknya bernama Bagus Pramono. Siang itu, ia sibuk menggiling kopi menggunakan mesin kecil berwarna merah. Hampir semua jenis kopi nusantar ditawarkan kedai kopi sehat yang berlokasi di Jalan Sungai Saddang, Kompleks Latanete, Makassar itu. Di antaranya, Aceh Gayo, Bali Khintamani, Celebes Gowa, Celebes Toraja, Java Ijen, Papua Wamena, Mandailing hingga Americano.

"Kami menyajikan kopi yang diracik manual brew. Sehingga rasa khas kopi bisa dinikmati dengan baik," katanya memulai perbincangan dengan Tagar, Rabu 13 November 2019.

Dia sengaja menghadirkan penikmat kopi dengan racikan dan sensasi kopi berbeda. Sebab katanya, nikmat kopi harusnya diimbangi dengan menjaga kesehatan, dan kopi sehat adalah jawabannya. "Kopi yang kami sajikan berkhasiat menyehatkan tubuh.

Kopi lagiBarista kedai kopi sehat meracik kopi. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Di kedai Bagus, kopi hasil brewing tidak diberi tambahan pemanis buatan. Ini semata-mata untuk menjaga cita rasa kopi. Seduhan kopi tanpa gula akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.

"Ya, kami menyajikan kopi tanpa gula. Kopi ditakar dengan ukuran dan suhu yang pas, sehingga yang tersaji tidak saja nikmat, melainkan juga sehat," tuturnya.

Khusus kopi berkhasiat sehat, Bagus hanya menggunakan kopi jenis arabika single origin. Memang pertama menyeduhya, lidah pecinta kopi yang biasa menyeruput manis-pahit bakal terkejut. Namun setelah diseruput beberapa kali, ketagihan dijamin datang untuk kembali ke kedai kopi sehat.

"Beberapa penikmat kopi sudah merasa cocok dengan kopi tanpa gula dan sudah menjadi langganan. Intinya kopi tidak asal disajikan, harus memperhatikan kesehatan pengunjung," kata barista utama kedai kopi sehat itu.

Tidak hanya soal kopi, peralatan yang digunakan dalam brewing juga berstandar internasional. Dengan begitu, kopi yang dihasilkan betul-betul sehat untuk dinikmati.

Kami menyajikan kopi tanpa gula. Kopi ditakar dengan ukuran dan suhu yang pas.

Menurut lelaki yang baru dua pekan di Makassar itu, kopi sehat ini sekaligus melawan stigma kopi yang dianggap masyarakat membuat susah tidur. Kopi kadang juga disebut berbahaya bagi jantung dan sebagainya.

"Memang kopi tanpa gula tidak terlalu populer di tengah masyarakat apalagi di Makassar. Tapi kami memberikan sesuatu yang berbeda karena ada unsur kesehatannya. Kami yakin, pelan-pelan penikmat kopi di sini akan menyukai kopi tanpa gula," katanya.

Bebas Asap Rokok

Menurut alumni asosiasi kopi indonesia (AKI) ini, menyeduh kopi tidak bisa dilakukan asal-asalan alias asal jadi. Barista harus mengetahui karakter kopi sesungguhnya. Sebab setiap jenis kopi berbeda cara menyeduh dan menikmatinya.

"Kalau anda sudah menikmati kopi sehat, dipastikan ketagihan. Maksudnya, kenikmatan kopi akan mempengaruhi tubuh lebih sehat," katanya.

KopiBarista menuangkan kopi hasil racikan ke dalam gelas. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Bagus mengatakan di kota-kota besar seperti Jakarta, kopi tanpa gula sudah populer di tengah penikmat kopi. Dia pun ingin ke depan, kopi tanpa gula ini menjadi incaran pecinta kopi di Makassar.

Tempat ini sangat cocok untuk pecinta kopi yang tidak ingin terganggu asap rokok.

Uniknya lagi, jika di kedai-kedai kopi lainnya pecinta kopi bebas merokok, di kedai kopi sehat hal tersebut justru dilarang. Pelanggan tidak diperbolehkan merokok ketika menikmati kopi sehat.

"Tempat ini sangat cocok untuk pecinta kopi yang tidak ingin terganggu asap rokok. Biasanya kami yang tidak merokok kerap terganggu di kedai kopi karena asap rokok pengunjung lain," kata salah seorang pengunjung kedai kopi sehat, Burhanuddin.

Selama ini, terang Burhanuddin, ia kerap menjajal kedai-kedai kopi di Makassar. Namun baru kali ini ada sajian khusus kopi sehat seperti ini. "Saya sudah merasakan nikmatnya kopi di sini sejak pertama kali datang menyeruput kopi sehat," tuturnya.

Lulusan Perhotelan Berlabuh di Barista

Pengunjung yang ingin mencoba kopi sehat bisa datang setiap hari mulai pukul 07.00 hingga pukul 21.00 Wita. Selain kopi, kedai ini juga menyiapkan ragam minuman lain untuk para pengunjung. Ada lychee ice tea, Ice Coffe, Ice Tea dan Ice Lemon Citrus dan sejumlah makanan ringan.

Ruang nongkrong di kedai kopi sehat ini juga dilengkapi AC dengan dekorasi yang menggoda pengunjung untuk berselfie. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, mulai dari Rp20 ribu.

"Semua minuman ini recomended. Dijamin tetap sehat karena memakai bahan-bahan alami," kata Bagus.

Di sisi lain, Bagus Pramono adalah seorang sarjana muda bidang perhotelan yang tamat tahun 1999 dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta. Setelah lulus, Bagus memutuskan bekerja dan memulai karir di kapal pesiar Holland America Line.

Namun dia merasa tidak menikmati pekerjaan tersebut. Sebab Bagus memang pecinta dan penikmat kopi yang sejak dulunya bercita-cita memiliki kedai kopi.

Setelah meleewati proses hidup di berbagai tempat, Bagus akhirnya memutuskan untuk memgikuti training barista di Asosiasi Eksportir Kopi Seluruh Indonesia (AEKI). Training tersebut hanya berlangsung selama satu pekan, namun karena dia menjiwai, waktu yang singkat bisa menjadikan barista handal hingga hari ini.

"Berbekal pengalaman bekerja di Hospitality Industry, saya putuskan menjalankan bisnis kopi sehat," tuturnya. []

Baca juga:


Berita terkait
Kusir Setia Penjaga Bendi di Kota Padang
Keberadaan bendi di Kota Padang kian tak dilirik penumpang. Namun masih ada kusir yang setia menjaga bendi agar tak punah dilindas zaman.
Berkah Sampah di Nagari Situjuah Batua
Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, mengelola sampah dengan baik. Konon program itu terinspirasi dari mahasiswa Jepang.
Hantu Tanpa Kepala di Rel Kereta Bintaro Jakarta
Hantu tanpa kepala itu melangkah gontai di perlintasan rel kereta Bintaro Jakarta. Ia berjalan bolak-balik seakan mencari kepalanya yang hilang.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.