Semua Boleh Makan Daging Kambing

Makan daging kambing bagi sebagian orang dianggap berbahaya. Katanya, makan daging kambing membuat kolesterol naik.
Ilustrasi - Daging Kambing. (Foto: pixabay)

Jakarta - Makan daging kambing bagi sebagian orang dianggap berbahaya. Katanya, makan daging kambing bisa membuat tekanan darah tinggi meningkat dan kolesterol naik.

Padahal tidak demikian. Daging kambing memiliki kadar kolesterol yang cenderung lebih tinggi dibanding sapi, ayam, dan ikan. Rata-rata dalam 40 gram (satu potong sedang) daging kambing mengandung 75 kalori, 7 gram protein, dan 5 gram lemak.

Oleh sebab itu, banyak yang beranggapan kalau mereka yang memiliki penyakit tertentu harus berpantang makan daging kambing.

Ahli gizi Dian Permatasari menyatakan bahwa semua orang, termasuk penderita penyakit kronis masih dapat mengonsumsi daging kambing. Hanya saja, jumlah makan atau porsinya tak boleh berlebihan.

"Sebenarnya, tidak ada orang yang terlarang makan daging kambing. Tergantung bagian mana yang dimakan. Daging tanpa lemak kan tidak terlalu berbahaya," ujar Dian, dikutip Tagar, Jumat 24 Mei 2019.

"Bagian yang lemaknya paling dikit, itu paha atas dan bahu," ungkap Dian.

Senada dengan Dian. Ketua Persatuan Ahli Gizi Hardinsyah menuturkan kolesterol yang meningkat disebabkan dari seberapa banyak daging kambing yang dikonsumsi. Kolesterol akan naik jika daging kambing yang disantap juga dalam jumlah yang berlebihan.

Hardinsyah juga mengungkapkan bahwa tak ada batasan khusus bagi seseorang dalam mengonsumsi daging kambing. Hanya saja, setiap orang juga wajib mengontrol asupan daging kambing sesuai dengan kondisi dan kesehatan tubuhnya masing-masing.

Selain itu, dia mengungkapkan, semua orang boleh makan daging kambing asal juga memerhatikan cara penyajiannya.

Ada baiknya untuk menghindari penggunaan santan saat mengolah daging kambing. Olahan daging kambing sebagai sate ataupun soto bening akan membantu mengurangi risiko peningkatan kolesterol dengan cepat. []

Baca juga:

Berita terkait