Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Keuangan, serta pihak terkait menandatangani perjanjian terkait dimulainya proyek pembangunan jalan tol yang menghubungkan Semarang dan Demak di Auditorium Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Senin, 23 September 2019.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol akan terintegrasi dengan tanggul untuk mengatasi banjir rob di utara Semarang.
"Ini (proyek tol Semarang-Demak) jaringan jalan tol Jawa. Kita baru saja melengkapi trans Jawa yang jalur utara kemudian sampai Semarang - Solo dan sampai selatan Surabaya," ujar Basuki Hadimuljono.
Dia menuturkan proyek tol Semarang-Demak akan disambung dengan sejumlah pembangunan jalan tol lain, yakni Demak-Kudus-Pati-Rembang hingga Tuban sebelah utara.
Pembangunan tol ini akan memperlancar pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa.
Sementara di selatan Jawa, Kementerian PUPR akan membangun tol Ciawi-Garut-Tasikmalaya-Cilacap-Kulonprogo-Yogyakarta-Solo.
Pembangunan jalan tol dan tanggul Semarang-Demak, kata dia, sudah mulai diproyeksikan pada akhir 2019 dan selesai tahun 2022.
Dia menegaskan pembangunan tol ini akan memperlancar pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa yang akan berdampak pada pembangunan ekonomi nasional.
"Pergerakan ekonomi akan lebih aktif lagi di Jawa ini. Kalau pertumbuhan ekonomi di Jawa bisa lebih dari 5 persen. Maka secara nasional akan tumbuh paling tidak lima persen, karena 60 persen ekonomi Indonesia ada di Jawa," ujar Basuki.
Skema Pendanaan Infrastruktur
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyek tol Semarang-Demak menggunakan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) melalui penjaminan dari PT PII.
"Ini adalah salah satu penggunaan penjaminan yang dilakukan PT PII selaku special mission vechicle Kementerian Keuangan, suatu alat untuk menarik proyek dengan partisipasi swasta secara terminasi dan non terminasi," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan proyek tol sepanjang 27 kilometer tersebut, menelan biaya sebesar Rp 15 triliun dengan penjaminan melalui PT PII sebesar Rp 5 triliun.
Melalui skema ini, Sri Mulyani dapat menarik minat swasta untuk ikut berinvestasi dalam proyek yang diselenggarakan pemerintah.[]
Baca juga:
- Sri Mulyani: Pembangunan Tol Semarang-Demak Jadi Solusi
- Karhutla Ibu Kota Baru, Menteri PUPR: Kami Sudah Survei