Semarang - Kota Semarang memutuskan menambah penutupan jalan protokol di wilayahnya. Ada tiga ruas jalan baru yang ditutup tiap malam, mulai Senin malam ini, 20 April 2020, hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Lamanya penutupan tiga ruas jalan tersebut, sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Tiga jalan yang ditutup petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang ini berada di kawasan Semarang atas. Penutupan mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.
"Lamanya penutupan tiga ruas jalan tersebut, sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Kepala Dishub Kota Semarang Endro P Martanto, Senin, 20 April 2020.
Jalan yang ditutup adalah Jalan Dr Wahidin, mulai Simpang Kaliwiru sampai Simpang Sisingamangaraja, Kemudian Jalan Lamper Tengah, dari Simpang Majapahit hingga Simpang Mrican. Juga di Jalan Tanjung, sejak Simpang Imam Bonjol hingga Simpang Pemuda.
Endro menjelaskan pemberlakuan penutupan ruas jalan tersebut karena saat ini Semarang dalam zona merah Covid-19. Sehingga perlu diambil langkah memperluas area penutupan jalan dan pembatasan akses lalu lintas. Tujuannya untuk meminimalisir aktivitas warga di luar rumah guna mencegah meluasnya penyebaran virus corona.
"Adapun pertimbangannya, ruas jalan yang ditutup ini, yaitu persebaran penduduk tidak hanya di wilayah bawah saja, namun juga di wilayah Atas. Akhirnya tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Semarang membuat sketsa mengurangi akses masyarakat dari arah atas," tutur Endro.
Sebelumnya, Dishub Kota Semarang dan kepolisian juga telah menutup lima ruas jalan protokol di kawasan pusat kota. Yaitu, Jalan Pemuda dari Paragon Mall hingga Tugu Muda; Jalan Pandanaran; Jalan Pahlawan dari air mancur hingga Simpang Lima; Jalan Gajah Mada dari Simpang Lima hingga Simpang Gendingan, serta Jalan Ahmad Yani mulai Simpang Lima sampai simpang RRI.
Khusus hari Sabtu dan Minggu, lima ruas tersebut ditutup total selama 24 jam. Dengan kebijakan penambahan tiga jalan, berarti ada delapan ruas jalan di Kota Semarang yang telah dibatasi aksesnya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. []
Baca juga:
- Respons Pelaku Usaha Semarang soal Wacana PSBB
- PSIS Semarang Belum Pikirkan Liga Diganti Turnamen
- Cara Mahasiswa Semarang Diskusi di Pandemi Corona