Ikhtiar Warga Semarang Cegah Penyebaran Virus Corona

Ragam upaya dilakukan warga Semarang untuk mencegah penyebaran virus corona.
Warga Ketileng, Kelurahan Sendangmulyo, Tembalang, Kota Semarang melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya di lingkungan permukimannya, Jumat, 27 Maret 2020. (Foto: Tagar/Yulianto)

Semarang - Ragam elemen masyarakat di Kota Semarang bergerak mandiri untuk mencegah menyebarnya virus corona. Mulai dari menyemprot rumah warga, lingkungan permukiman, tempat ibadah, dengan cairan disinfektan hingga penyediaan ambulans untuk pasien corona. 

Di kawasan Perumahan Ketileng Indah Blok M, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, misalnya. Sejumlah warga RT 4 RW 13, Jumat siang, 27 Maret 2020, terlihat menenteng kotak sejenis jeriken berisi cairan disinfektan

Kami lakukan secara swadaya, kebetulan ada jeriken dan alat penyemprot.

Panasnya terik mentari tak membuat mereka surut semangat. Satu per satu rumah warga didatangi dan disemprot dengan cairan pembersih antivirus corona. Gapura kampung juga tak luput dibasahi dengan cairan yang berasa lengket di telapak tangan ini. 

"Permisi Pak Agus, mau nyemprot disinfektan depan rumah," kata Nurwito, warga yang membawa penyemprot disinfektan. Si empu rumah langsung keluar demi mendengar ucapan salam bernada izin tersebut. "Silakan Pak, terima kasih, sudah dibantu disemprot," ujar Agus.   

Ketua RT 4 RW 13 Sendangmulyo, Hartono menuturkan ia dan warga tergerak secara mandiri melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area dan titik yang bisa menjadi sarana penularan virus corona di kampungnya. Seperti di gapura kampung, pegangan pintu rumah, pagar hingga handle pintu mobil warga. 

"Kami lakukan secara swadaya, kebetulan ada jeriken dan alat penyemprot. Bahan-bahannya sesuai arahan dinas kesehatan, ada detergen dan cairan pemutih. Kami membuat sekitar tiga liter disinfektan," ujar pria yang akrab disapa Papi ini. 

Di kawasan Semarang Utara, hal serupa juga dilakukan relawan muda setempat yang tergabung dalam Relawan Semut Koncone Mas Hendi. Penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran corona virus disease 2019 atau Covid-19 menyasar sejumlah kawasan permukiman di Dadapsari, Kelurahan Bandarharjo, Kuningan dan kelurahan lain. 

Ketua Tim Relawan Semut Kecamatan Semarang Utara, Hartoyo mengatakan, kegiatan penyemprotan mengerahkan 24 alat semprot dan dilakukan puluhan relawan. 

"Lokasi penyemprotan mulai dari gang masuk permukiman warga, pagar depan rumah, tempat ibadah, baik itu musala, langgar dan masjid. Serta balai pertemuan warga dan tempat-tempat umum untuk kegiatan olahraga," kata dia

Kegiatan sosial telah dilakukan relawan Semut sejak Senin, 23 Maret 2020. Penyemprotan akan dilakukan sampai ada kebijakan pemerintah yang menyatakan Indonesia, termasuk Semarang, telah aman dari virus corona. 

"Harapan kami, wilayah kami bebas dari Covid-19 dan virus apapun. Semua kelurahan yang ada di Kecamatan Semarang Utara akan mendapat giliran penyemprotan disinfektan tinggal dijadwalkan, sesuai dengan skala prioritasnya," tutur dia. 

Sementara dari kalangan partai politik juga telah bergerak ke lapangan untuk ikut membantu pemerintah mencegah penyebaran virus corona. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang, lewat gugus tugas yang dibentuk, juga melakukan penyemprotan disinfektan di area publik dan tempat ibadah. 

“Kami lakukan penyemprotan di sejumlah titik, di antaranya kantor DPD PKS Kota Semarang, masjid-masjid dan sejumlah sekolah,” kata Koordinator Gugus Tugas Covid-19 PKS Kota Semarang, Setyawan.

Setyawan menambahkan pihaknya juga membentuk kelompok kerja dengan sejumlah tugas dalam rangka peningkatan kewaspadaan Covid-19. Seperti penyediaan alat kesehatan yang dibutuhkan para tenaga medis. 

“Untuk layanan ambulans tetap berjalan normal, dengan memperhatikan standar pengamanan dan pencegahan yang ketat. Kami juga melakukan pengadaan beberapa alat penunjang alat semprot, obat disinfektan, pengukur suhu dan hand sanitizer,” kata dia. 

Diketahui, dua warga Kota Semarang meninggal dunia karena terpapar virus corona. Belum ada pengumuman Kondisi Luar Biasa (KLB) dari pemerintah atas kejadian itu. Namun warga tetap diminta melakukan social distancing, work from home, guna mencegah meluasnya Covid-19. [] 

Baca juga: 

Berita terkait
Semarang Tak Ada Rencana Lockdown Corona
Apa alasan Kota Semarang tidak memberlakukan lockdown corona meski sudah ada warga yang meninggal?
Ada Corona, Dugderan Semarang Digelar Tanpa Karnaval
Semarang tetap menggelar Dugderan. Namun meniadakan sejumlah acara yang potensial menjadi sarana penularan virus corona.
Rumah Isolasi Corona Senilai Tiga Miliar di Semarang
Rumah dinas Wali Kota Semarang disulap menjadi rumah isolasi PDP kasus virus corona.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.