Semarang Jadi Kota Terbersih se-Asia Tenggara

Kota Semarang baru saja meraih prestasi yang membanggakan, yaitu didapuk sebagai kota wisata terbersih di Asia Tenggara.
Sekda Semarang Iswar Aminudin, saat menerima penghargaan sebagai Kota Terbersih Se-Asia Tenggara. (Sumber: istimewa)

Semarang – Kota Semarang baru saja meraih prestasi yang membanggakan, yaitu didapuk sebagai kota wisata terbersih di Asia Tenggara, mengalahkan sejumlah wilayah lain seperti Denpasar, Jogja, dan Bandung. Penghargaan tersebut diberikan oleh Forum Pariwisata Asean, Asian Tourism Forum (ATF).

ATF sendiri merupakan sebuah forum kerja sama regional guna mempromosikan Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (bernama ASEAN atau Association of South East Asia Nations) sebagai salah satu tujuan wisata.

Acara tahunan ini melibatkan semua sektor industri pariwisata dari 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sejak tahun 1981, ATF menyelenggarakan pertemuan tahunan secara bergiliran di setiap negara anggota ATF. Pertemuan tahun ini diselenggarakan di Brunei Darussalam.

Setiap dua tahun sekali forum ini memberikan penghargaan kota wisata terbersih di Asia Tenggara (Asean Clean Tourist City). Pada pertemuan tahun ini ATF memilih Semarang (mewakili Jawa Tengah) sebagai kota wisata terbersih.

Pada 2017, Kota Semarang hampir mendapatkan predikat kota wisata terbersih tingkat ASEAN (ASEAN Clean Tourist City), tapi gagal meraih juara. Saat itu sebuah kota bernama Muar, sebuah distrik di negara bagian Johor, Malaysia, yang mendapatkannya untuk periode 2018-2020.

Tahun ini, warga Semarang perlu bangga karena berhasil meraih penghargaan atau Award sebagai Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara. Award tersebut resmi diraih Kota Semarang pada perhelatan ASEAN Tourism Forum sebagai ASEAN Clean Tourist City Standard 2020 – 2022 yang digelar di Brunei Darussalam, Kamis, 16 Januari 2020.

Penghargaan tersebut diterima oleh Sekda (sekretaris daerah) Kota Semarang Iswar Aminuddin mewakili Wali Kota Hendrar Prihadi yang tidak bisa hadir.

"Ini saya persembahkan untuk semua warga Semarang, kita mendapatkan award dalam kompetisi wisata bersih se-Asia Tenggara," ujar Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi, melalui pesan tertulis pada hari yang sama.

Penghargaan Semarang sebagai Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara meyisihkan kota tujuan wisata lainnya dari Indonesia; seperti Denpasar, Jogja, dan Bandung.

Program Unggulan

Predikat yang diraih Kota Semarang tersebut sejalan dengan program Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Program itu bertajuk Semarang Wegah Nyampah. Program itu melarang penggunaan sedotan plastik dan kantong plastik di seluruh mini market.

Selain program unggulan tersebut, emisi gas buang kendaraan di Semarang dianggap masih taraf normal. Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tersedia mencapai lebih dari 30 persen dari total wilayah. Hal tersebut menjadi kunci sukses raihan predikat tersebut.

Yang tidak kalah penting adalah keberhasilan program kebersihan dari tingkat RT (rukun tetangga), kelurahan, kecamatan, sampai tingkat Pemerintah Kota untuk menjaga kebersihan dan kenyamanannya.

Semarang sebagai Kota wisata terbersih Asian adalah salah satu dari 13 penghargaan yang diraih Indonesia pada ajang dua tahunan bernama ASEAN Tourism Award 2020 itu.

Ke-13 penghargaan itu tersebar dalam empat kategori. Satu kategori untuk Kota Semarang di Jawa Tengah. Kategori ASEAN Sustainable Tourism Standard Award, Indonesia diwakili dua pemenang, yakni Kampung Naga di Tasikmalaya dan Dusun Bambu di Bandung Barat.

Kategori ASEAN MICE Venue Standard 2020, diraih lima hotel Indonesia. Kategori terakhir, ASEAN Green Hotel Standard Award, dimenangi lima hotel dari Indonesia.

SemarangPemandangan Tugu Muda Sebagai Ikon Kota Semarang. (Foto: Istimewa)

Tentang Semarang

Kota Semarang yang baru saja meraih predikat kota wisata terbersih di Asia Tenggara adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota ini mempunyai jumlah penduduk lebih dari 1,7 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2 juta jiwa.

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, dari sebuah pesisir bernama Bergota dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan, yang sekarang menjadi wilayah Semarang.

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Sunan Pandanaran I, untuk menyebarkan agama Islam dari daerah Bergota. Di daerah tersebut tumbuh pohon asam yang berjarak antara satu sama lain (jarang - jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang. []

Berita terkait
Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia
Kenali Desa Penglipuran Bali yang menyandang predikat sebagai desa terbersih di dunia.
Desa Takpala di Alor, Kampung Wisata Instagramable
Desa Takpala di Alor, Nusa Tenggara Timur, memiliki potensi besar sebagai kampung wisata instagramable.
5 Wisata Instagramable Bernuansa Eropa di Yogyakarta
Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata kekinian yang bernuansa Eropa, berikut ulasannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.