Sejarah Pendek Pesawat Penumpang Raksasa Airbus A380

Karena pesanan kurang, akhirnya Airbus menghentikan produksi pesawat raksasa A380 pada tahun 2021
Pembatalan pemesanan (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Karena pesanan kurang, akhirnya Airbus menghentikan produksi pesawat raksasa A380. Ketika diperkenalkan tahun 2007, A380 sempat disebut-sebut sebagai terobosan baru dunia penerbangan komersial. Louisa Wright melaporkannya untuk DW.

Raksasa udaraRaksasa udara (Foto: dw.com/id)

Raksasa udara - Ketika diperkenalkan kepada publik Oktober 2007, Airbus A380 membuat dunia penerbangan heboh. Dengan panjang 72,7 meter dan lebar rentang sayap 79,8 meter, Airbus dirancang sebagai pesawat penumpang terbesar dunia.

Pemesan pertamaPemesan pertama (Foto: dw.com/id)

Pemesan pertama - Singapore Airlines adalah maskapai penerbangan pertama yang memesan A380. Di landasan bandara Toulouse, pemilik A380 yang baru mendukomentasikan peristiwa serah terima pada 15 Oktober 2007.

Kapasitas sampai 850 penumpangKapasitas sampai 850 penumpang (Foto: dw.com/id)

Kapasitas sampai 850 penumpang - Pesawat superjumbo A380 ini bisa mengangkut lebih dari 500 penumpang, itu berarti sedikitnya 100 penumpang lebih banyak daripada Boeing 747, pesawat pesaingnya yang paling populer. A380 yang baru bertingkat dua, di kelas satu ada tempat tidur untuk penumpang. Tergantung konfiguasrinya, pesawat ini punya kapasitas sampai 850 penumpang.

Penerbangan kelas mewahPenerbangan kelas mewah (Foto: dw.com/id)

Penerbangan kelas mewah - A380 punya ruangan luas, jendela-jendela besar, langit-langit tinggi, dan mesin yang lebih tenang. Ada tempat mandi khusus, lounge, toko-toko 'dutyfree' dan bar. Penumpang juga bisa memesan kamar pribadi untuk penerbangan mereka.

Sejak awal banyak masalahSejak awal banyak masalah (Foto: dw.com/id)

Sejak awal banyak masalah - Sejak awal produksinya, A380 mengalami sejumlah masalah teknis. Maskapai pemesan Qantas, Emirates dan Singapore Airlines semuanya melaporkan penerbangan A380 yang bermasalah. Januari 2012, Qantas dan Singapore Airlines menemukan retakan di sayap A380 mereka. Investigasi menemukan masalah material dan manufaktur, dengan biaya reparasi sampai 263 juta Euro.

Kapasitas terlalu besar dan tidak menguntungkanKapasitas terlalu besar dan tidak menguntungkan (Foto: dw.com/id)

Kapasitas terlalu besar dan tidak menguntungkan - Dalam hal penjualan tiket, masalah utama A380 adalah besarnya kapasitas. Maskapai penerbangan mengatakan, mereka tidak bisa menjual semua kursi untuk mencapai keuntungan. "Ini pesawat yang membuat direktur khawatir, karena risiko gagal jual terlalu tinggi, dengan jumlah begitu banyak kursi," kata satu narasumber di industri penerbangan.

Pembatalan pemesananPembatalan pemesanan (Foto: dw.com/id)

Pembatalan pemesanan - Januari dan Februari 2019, Emirates dan Qantas membatalkan pesanan untuk A380. Emirates memutuskan untuk memesan beberapa pesawat lebih kecil dari Airbus sementara Qantas menarik pesanannya untuk pembelian delapan A380.

Produksi dihentikan tahun 2021Produksi dihentikan tahun 2021 (Foto: dw.com/id)

Produksi dihentikan tahun 2021 - Airbus lalu mengumumkan akan menghentikan produksi A380 pada tahun 2021, karena kurangnya pesanan. Tamatlah riwayat pesawat penumpang terbesar dunia ini, sebuah proyek yang paling ambisius dan paling bermasalah di dunia penerbangan komersial (Teks: Louisa Wright/Ed: hp/ts)/dw.com/id. []

Berakhir Sudah Impian Pesawat Penumpang Raksasa

Qantas Mulai Penerbangan Internasional Akhir Oktober 2021

Virus Corona, Qantas Kurangi Penerbangan ke Asia

Virus Corona Varian Baru Terdeteksi di Denmark dan Jerman

Berita terkait
Airbus Jual 255 Pesawat di Dubai Air Show 2021
Dubai Air Show, pameran industri penerbangan yang dilangsungkan setiap dua tahun sekali, 14 November 2021, dibuka untuk umum
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi