Qantas Mulai Penerbangan Internasional Akhir Oktober 2021

Qantas Airways diperkirakan tidak akan memulai kembali perjalanan internasional selain dari Selandia Baru hingga akhir Oktober 2021
Qantas Airbus A380 di Bandara Logistik California Selatan di Victorville, California, AS, 6 Juli 2020 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Sydney - Qantas Airways, maskapai penerbangan Australia, diperkirakan tidak akan memulai kembali perjalanan internasional selain dari Selandia Baru hingga akhir Oktober 2021, setelah semua penduduk Australia divaksinasi virus corona (Covid-19). Hal ini diutarakan oleh CEO maskapai itu, Alan Joyce, 25 Februari 2021.

Maskapai yang berbasis di Sydney ini, sejak Januari tahun 2021telah menjual kursi untuk penerbangan internasional mulai 1 Juli 2021. Namun kemudian, kasus Covid-19 melonjak di berbagai penjuru dunia dan berbagai varian baru virus corona bermunculan. Karena alasan itu, menurut Joyce, Qantas terpaksa membatalkan penerbangan internasional.

Qantas memastikan, uang pembelian tiket yang dijual untuk penerbangan mulai 1 Juli 2021 dan sebelum 31 Oktober 2021 akan dikembalikan.

ceo qantasCEO Qantas, Alan Joyce di bandara Sydney, Australia, 22 Juli 2020 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

“Kami sekarang merencanakan perjalanan internasional akan dimulai kembali pada akhir Oktober tahun ini bertepatan dengan berakhirnya program vaksinasi di Australia,'' kata Joyce.

Program vaksinasi Covid-19 di Australia dimulai pekan ini. Pemerintah mengharapkan vaksin akan tersedia bagi siapa saja yang menginginkannya pada Oktober 2021.

Meski demikian Joyce mengatakan, rencana Qantas masih tergantung pada keputusan pemerintah Australia. Menurut Joyce, pemerintahlah yang dapat memutuskan kapan dimulainya kembali perjalanan internasional setelah mempertimbangkan banyak hal, termasuk keefektifan vaksin dalam mengurangi penularan virus. “Namun, kami yakin akhir Oktober 2021 merupakan waktu yang tepat untuk memulai kembali penerbangan internasional,” kata Joyce.

alan joyceAlan Joyce, Chief Executive Officer Qantas, berbicara di depan jet jumbo Qantas 747, sebelum keberangkatan terakhirnya dari Bandara Sydney di Sydney, Australia, 22 Juli 2020 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Loren Elliott)

Australia telah melarang warganya meninggalkan negara itu kecuali karena alasan tertentu dalam upaya untuk mencegah mereka membawa pulang virus corona. Sebagian besar kasus Covid-19 Australia dilaporkan karena terinfeksi di luar negeri dan terdiagnosis selama karantina wajib di hotel selama 14 hari bagi wisatawan pada saat kedatangan.

Qantas, 25 Februari 2021 melaporkan kerugian sebesar 1,17 miliar dolar AS selama enam bulan hingga Desember 2021 dan penurunan pendapatan sebesar 5,5 miliar dolar AS karena berbagai pembatasan terkait pandemi (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Qantas Ingin Paspor Vaksiniasi Bagi Pelancong Internasional
CEO maskapai penerbangan terbesar Australia, Qantas, mengatakan para penumpang harus mempunyai paspor vaksinisasi virus corona
Virus Corona, Qantas Kurangi Penerbangan ke Asia
Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas mengumumkan pengurangan besar-besaran jadwal penerbangan ke Asia karena dampak virus corona.