Sederet Kontroversi Gatot Nurmantyo

Gatot Nurmantyo kembali menjadi pembicaraan publik setelah membuat kontroversi karena mengaku dicopot Jokowi karena G30S/PKI.
Gatot Nurmantyo (Foto: Facebook Gatot Nurmantyo).

Jakarta - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo kembali menjadi pembicaraan publik. Ia kembali membuat kontroversi setelah mendapat penolakan atas kegiatan dekarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya pada Senin, 28 September 2020.

Sebelumnya, ia juga sempat melontarkan pernyataan pencopotan dirinya sebagai Panglima TNI pada Desember 2017 memiliki keterkaitan dengan kebijakannya mengeluarkan perintah menonton film G30S/PKI.

Namanya beberapa kali dipegunjingkan masyarakat sejak ia masih menjabat panglima. Kontroversi tersebut berlanjut hingga ia pensiun dari orang satu di Mabes TNI.

Berikut beberapa kontroversi Gatot Nurmantyo.

1. Dukung Aksi Bela Islam Menuntut Ahok Diadili

Ketika suhu politik pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terpeleset menukil ayat Alquran sebagai pembohongan untuk menjegal dirinya. 

Ucapan itu menimbulkan reaksi keras hingga muncul gerakan aksi bela Islam pada 2016. Gatot memberikan dukungan pada aksi yang digelar pada 4 November 2016 dan kedua pada 2 Desember 2016. Aksi pertama berujung rusuh besar di depan Istana Kepresidenan Jakarta.

"Demo itu membuat dunia tahu bahwa Indonesia sebagai negara mayoritas Islam yang damai, indah, dan demokratis," ujar Gatot di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis, 24 November 2016.

2. Turut Dalam Aksi Massa 212

Pada aksi jilid dua ini, Presiden Joko Widodo menyempatkan menemui massa. Gatot sebagai panglima TNI mendampingi presiden ketika naik di podium.

Kendati demikian, Gatot mengenakan kortum yang berbeda. Ia tampak menggunakan pakaian dan peci putihnya. Kostum yang sama dengan jutaan massa yang turun ke jalan saat itu.

"Kalau pecinya putih, saya bagian dari mereka sehingga kalau Bicara akan didengarkan," kata Gatot.

Gatot Cium Tangan SBYJenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Ist)

3. Tantang Panglima TNI Hadi Tjahjanto Putar Film G30S/PKI

Gatot secara terbuka menantang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono untuk menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI pada September 2018.

Bahkan, pria kelahiran Tegal Jawa Tengah itu menyebut KSAD penakut jika tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film yang dirilis sejak zaman orde baru itu. Ia meyakini KSAD tak bakal mampu memimpin prajurit pemberani seperti Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, prajurit TNI AD jika tak berani memerintahkan nobar tersebut.

"Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat," kata Gatot melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot pada Kamis, 20 September 2018.

Baca juga: Rocky Gerung: RI Gagal Berantas C-19, Gatot Nurmantyo Jadi Sasaran

4. Kedapatan Unggah Hoax di Akun Instagram

Melalui akun Instagramnya, Gatot kembali membuat heboh dengan mengunggah mengenai rencana penutupan tempat ibadah umum oleh pemerintah, yang dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran virus. Hal itu dilakukan pada Maret 2020.

Waktu itu, Gatot mengatakan di Cina yang ia sebut sebagai negeri asal Covid-19 berasal, warga yang atheis dan berpaham komunis justru berbondong-bondong datang ke masjid dan salat berjamaah.

Akibat postingannya, pihak resmi Instagram memblok postingan tersebut dan melabeli unggahan tersebut sebagai informasi salah alias hoax. 

5. Mendeklarasikan KAMI

Alih-alih memperingati hari proklamasi RI ke-75, 18 Agustus 2020 sejumlah tokoh nasional yang dikoordinir Din Syamsudin mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot menjadi salah satu tokoh yang hadir di Tugu Proklamasi, lokasi deklarasi dibacakan.

"Saya tekankan sejak pembukaan sampai penutupan, apabila ada hal-hal yang berkaitan berdasarkan hukum, maka keseluruhannya yang bertanggung jawab adalah saya pribadi, Gatot Nurmantyo," kata Gatot.

Baca juga: Masuk ke Dunia Politik, Gatot Terjebak Tipu Muslihat Kadrun?

6. Mengaku Dicopot dari Panglima Karena G30S/PKI

Gatot mengatakan dalam salah satu wawancara, pencopotan dirinya sebagai panglima TNI karena perintahnya menonton film G30S/PKI.

"Pada saat saya menjadi panglima TNI, saya melihat itu semuanya (kebangkitan PKI). Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI," ujar Gatot dalam video yang diunggah oleh akun Youtube milik Harsubeno Point pada 21 September 2020.

Gatot mengatakan saat itu salah seorang sahabat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan peringatan. Ia mengaku diminta untuk membatalkan perintahnya tersebut jika tak ingin dicopot dari panglima TNI.

"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti," ujar Gatot. []

Berita terkait
Profil Gatot Nurmantyo, Deklarator KAMI Diusir Arek Suroboyo
Gatot Nurmantyo memiliki karier yang moncer di dunia militer. Ia menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun diangkat oleh Presiden Jokowi.
Polisi Didesak Tangkap Korlap Demo Penolak Gatot Nurmantyo
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mendesak pihak kepolisian tangkap korlap penolak KAMI Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo Diusir, PA 212: Lagi-lagi Rezim Persekusi
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai pengusiran Gatot Nurmantyo dari Surabaya erat kaitan persekusi rezim.