Sebut Kasus Romahurmuziy Musibah, Ini yang Dilakukan PPP Jawa Barat

PPP Jawa Barat menyebut apa yang dialami Romahurmuziy sebagai musibah. Dalam situasi darurat, ini yang mereka lakukan.
Ketua DPW PPP Jabar, Ade Munawaroh Yasin (tengah) bersama Wakil Ketua, Yusuf Fuad (kiri) dan Sekretaris DPW PPP Jabar, Pepep Syaiful Hidayat (kanan). (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 17/3/2019) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat secara mendadak melakukan rapat internal Jumat sore (15/3) hingga malam. Rapat dilakukan sebagai respon PPP di Jabar untuk menentukan langkah selanjutnya pasca Ketua Umum PPP M Romahurmuziy diciduk KPK di Surabaya Jawa Timur.

Ketua DPW PPP Jawa Barat, Ade Yasin Munawaroh menuturkan hasil dari rapat dan konsolidasi antara lain, pertama DPW PPP Jabar menganggap bahwa OTT KPK terhadap  Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy ini sebagai musibah. Oleh karena itu, mewakili DPP PPP dan PPP Jawa Barat memohon maaf kepada masyarakat Indonesia khususnya warga Jabar, kader, dan pengurus PPP di semua tingkatan (DPC, PAC dan PR) serta semua calon
legislatif  PPP Dapil Jabar.

“Tentu saya sangat terpukul, dan kami pun mendukung dan langsung merespon cepat atas langkah DPP PPP dalam menyikapi konstelasi politik yang terjadi saat ini dengan langsung melakukan rapat internal,” tuturnya di Kantor DPW PPP Jawa Barat, Bandung, Sabtu (16/3).

Kemudian, DPW PPP Jabar menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan di KPK, dan setelah kasus ini pun PPP akan tetap berkomitmen dalam memberantas korupsi sesuai dengan komitmen PPP sebagai salah satu partai pelopor lahirnya KPK.

“Kami pun  menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader PPP Jabar di semua tingkatan agar tetap solid dan semangat dalam melakukan konsolidasi untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2019 dengan terus bergerak lebih masif lagi meraih simpati masyarakat,” jelas Ade.

Selanjutnya, DPW PPP Jabar pun menginstruksikan kepada seluruh struktur partai, calon legislatif untuk tetap melakukan konsolidasi seperti biasa baik dalam konteks Pileg maupun Pilpres 2019, dan terus berupaya lebih keras lagi dan berdoa serta diiringi ikhtiar agar bisa memenangkan Pemilihan Legislatif dan Presiden 2019.

“Itulah hasil rapat dan diskusi internal DPW PPP Jabar, mudah-mudahan bisa sampai dan diterima oleh seluruh masyarakat Jabar termasuk kader, caleg dan pengurus partai di semua tingkatan,” terang Ade.

Di samping itu, DPW PPP Jabar pun sangat berharap kasus ini tidak ada lagi terutama di internal PPP, dan meskipun PPP tertimpa musibah ini diharapkan warga Jabar dan seluruh kader, caleg serta pengurus PPP dari semua tingkatan tidak terpengaruh dan tetap bijak dalam menanggapi kasus ini.

“Saya mohon dukungan dan kepercayaan masyarakat untuk kami. Sebab PPP menjadi partai warisan para ulama yang memperjuangkan umat Islam. Semoga kasus ini tidak mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap PPP,” ujar Ade.

Ade menambahkan, pihaknya sangat berharap setelah adanya kasus ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap elektabilitas PPP. Meskipun pihaknya belum melihat (mensurvei) seberapa jauh kasus yang menimpa Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy ini terhadap elektabilitas atau perolehan suara PPP di Jabar.

“Tetapi yang jelas, kami akan tetap berkomitmen dan terus meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap PPP. Kita akan tetap berjuang dalam rangka memperjuangkan aspirasi masyarkat,” tambahnya.

Pengganti Romahurmuziy

Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal Koordinator Wilayah PPP Jawa Barat Dony Ahmad menambahkan dirinya sudah berkoordinasi dengan DPP PPP. Pasca kasus ini, DPP saat ini sedang rapat untuk menentukan siapa yang akan menggantikan M Romahurmuziy dan mempersiapkan langkah ke depan, atau mempersiapkan manuver politik baru.

“Saya ikut hadir dalam rapat untuk menyemangati agar Jabar tetap kuat dan jangan sampai patah semangat dalam upaya meraih simpati warga Jabar pasca kejadian ini. Konsolidasi harus tetap dilakukan untuk tetap merealisasikan target lolos ambang batas parlemen,” tambah dia.

Pihaknya sangat optimis PPP bisa menangkan Pileg 2019 karena PPP merupakai partai lama, dengan sistem yang sudah berjalan sangat lama. Sehingga kejadian yang menimpa satu orang yaitu Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy ini tidak akan menggerus elektabilitas PPP mengingat ini hanya menyangkut kasus individu saja dan PPP bukan partai figur.

“PPP itu partai warisan ulama, masyarakat Indonesia terutama Jabar pasti tidak rela apabila setelah kasus ini PPP menjadi kecil, eksistensi partai Islam pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin hilang,” kata dia.

Setelah kejadian ini, PPP akan terus berupaya tetap eksis, lolos ambang batas parlemen dengan lebih cepat dan masif lagi mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada PPP. PPP akan terus meminta rekomendasi dan arahan para ulama agar partai warisan ulama ini tetap terjaga eksistensinya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.