SDN Nganguk Kudus Belajar Tatap Muka Tanpa Prokes Ketat

SDN Nganguk nekat menggelar belajar tatap muka tanpa penerapan protokol kesehatan ketat. Satu meja diisi dua siswa.
Suasana SD Nganguk, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Selasa siang, 6 Oktober 2020. Sekolah tersebut nekat membuka belajar tatap muka, diduga tanpa protokol kesehatan ketat. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Pemkab Kudus belum membolehkan sekolah di wilayahnya untuk menggelar belajar secara tatap muka. Namun di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nganguk, Kecamatan Kota, pembelajaran luar jaringan (luring) tersebut sudah digelar. 

Dalam penerapan belajar tatap muka ini, pihak sekolah diduga tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai standar yang ada. Kondisi tersebut dikeluhkan oleh orang tua murid.

Salah satu orang tua siswa mengaku sudah beberapa bulan terakhir anaknya menjalani pembelajaran secara tatap muka. Waktu pembelajarannya tidak begitu intens. Artinya tidak setiap hari anaknya berangkat ke sekolah. 

"Dalam seminggu bisa tiga hingga empat kali, kadang lebih," kata orang tua murid yang enggan disebutkan namanya itu, Selasa, 6 Oktober 2020.

Misal sekolah sudah diperbolehkan tatap muka, kami berharap protokol kesehatan bisa diterapkan dengan lebih baik.

Waktu pembelajaran tatap muka tersebut, menurutnya, tidak terjadwal dengan baik. Instruksi berangkat sekolah biasanya disampaikan guru lewat grup WhatsApp pada malam harinya.

"Waktunya tidak menentu. Biasanya pas malam hari, gurunya mengabari kalau besok ada tatap muka. Kalau tidak ada pemberitahuan ya tidak," terang dia.

Dari segi kepatuhan protokol kesehatan, pria paruh baya ini mengungkapkan jika saat melakukan tatap muka para siswa diwajibkan menggunakan masker dan disedikan fasilitas cuci tangan. Hanya saja, instruksi physical distancing kurang diperhatikan.

Para siswa masih duduk saling berdekatan, yakni satu meja ditempati dua siswa. Sementara sistem pembelajarannya juga tidak dilalukan secara bergilir.

"Misal sekolah sudah diperbolehkan tatap muka, kami berharap protokol kesehatan bisa diterapkan dengan lebih baik. Terlebih perkembangan kasus Covid-19 ini terus meningkat," pinta dia.

Terpisah, Kepala SD Nganguk Ismayati membenarkan sekolahnya menggelar pembelajaran tatap muka atau luring. Para siswa datang ke sekolah untuk menggumpulkan tugas dan mengambil tugas baru, sekaligus guru menjelaskan materi mata pelajaran.

"Di rumah kadang orang tua tidak memahami tugas yang diberikan guru pada anaknya. Di sini, siswa kami beri penjelasan sedikit mengenai tugas tersebut. Tapi tidak lama, sekitar satu setengah jam saja," terang dia.

Baca juga: Siswa di Kota Tegal Kena Covid-19, Sekolah Ditutup 

Pembelajaran luring dilakukan mengingat pembelajaran daring (dalam jaringan) atau jarak jauh tidak berjalan dengan efektif. 

Ismiyati mengklaim, meski menggelar belajar tatap muka namun sekolahnya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan siswa masuk bergiliran. Termasuk kewajiban menggunakan masker dan cuci tangan.

"Siswa yang datang pun kami gilir, seminggu satu kali. Misal hari ini kelas dua, besuk harinya kelas empat atau kelas lima. Jadi tidak kami gelar secara bersamaan," ucapnya.

Baca lainnya: 

Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada menegaskan hingga kini pihaknya belum memberikan izin kepada sekolah di Kudus untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka.

"Kudus saat ini masih zona oranye Covid-19. Pembelajaran masih tetap dilakukan secara daring," kata Harjuna.

Untuk luring, lanjut Harjuna, siswa hanya diperbolehkan mengambil atau mengumpulkan tugas saja. Tidak boleh ada pembelajaran sama sekali. Dan itu dilakukan tidak boleh lebih dari 30 menit.

Disinggung mengenai pembelajaran tatap muka yang digelar SDN Nganguk, Harjuna menegaskan dalam waktu dekat pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan. Jika ada pelanggaran maka teguran akan disampaikan. 

"Akan kami tindak lanjuti laporan tersebut," pungkasnya. []

Berita terkait
4 SMPN di Rembang Simulasi Belajar Tatap Muka di Sekolah
Empat SMPN di Rembang menggelar belajar tatap muka di sekolah. Simulasi akan berjalan bertahap selama tiga pekan ke depan.
Simulasi Tatap Muka di Jateng Sukses, Ganjar: Tambah Sekolah
Simulasi belajar tatap muka di tujuh sekolah di Jateng berjalan sukses. Gubernur Ganjar Pranowo akan menambah siswa dan sekolah tatap muka.
Pelajar Kabupaten Magelang Belajar Jarak Jauh Lewat Radio
Pembelajaran jarak jauh di Kabupaten Magelang tak lagi bergantung pada internet. Pelajar setempat belajar dipandu siaran radio.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.