4 SMPN di Rembang Simulasi Belajar Tatap Muka di Sekolah

Empat SMPN di Rembang menggelar belajar tatap muka di sekolah. Simulasi akan berjalan bertahap selama tiga pekan ke depan.
Suasana simulasi belajar tatap muka siswa kelas VII SMPN 1 Pamotan, Senin, 5 Oktober 2020. Sebanyak empat sekolah di Rembang menggelar simulasi belajar tatap muka di kelas. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Sebanyak empat sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menggelar simulasi pembelajaran tatap muka mulai Senin, 5 Oktober 2020. Simulasi diadakan hingga tiga pekan ke depan.  

Keempat tersebut, yakni SMPN 1 Kragan, SMPN 1 Sale, SMPN 1 Pamotan dan SMPN 1 Sumber. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka, meski masih dalam tahap simulasi ini, disambut gembira para pelajar. 

Salah satu siswa kelas VII SMPN 1 Pamotan, Ismatul Maula saat ditemui usai simulasi mengaku lebih suka pembelajaran tatap muka ketimbang pembelajaran online atau dalam jaringan (daring). Karena materi pelajaran yang disampaikan guru melalui pembelajaran daring susah dipahami.

"Kalau pakai daring saya sering bingung, kalau belajar langsung di kelas bisa lebih paham, sama bisa bertanya langsung kalau tidak mengerti," kata dia.

Kepala SMPN 1 Pamotan, Tri Budiyono menyatakan protokol kesehatan diterapkan secara ketat di simulasi sekolah tatap muka. Dari awal, saat siswa memasuki gerbang sekolah, mereka harus melalui pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan dan kemudian menerima hand sanitizer gratis dari sekolah. 

Kalau pakai daring saya sering bingung, kalau belajar langsung di kelas bisa lebih paham, sama bisa bertanya langsung kalau tidak mengerti.

Selanjutnya siswa menuju ke kelas masing-masing. Mereka diarahkan guru untuk menempati bangku yang sudah diatur sedemikian rupa, berjarak lebih dari satu meter antarbangku. 

"Kami menyiapkan prosedur sekolah sesuai protap Covid-19, gerbang sekolah kami tutup dahulu sebelum siswa masuk. Kemudian jika guru dan petugas sudah siap semua gerbang baru dibuka," tuturnya.

Jumlah siswa yang masuk juga dipangkas 50 persen dari total 256 siswa kelas VII. Untuk menghindari kerumunan saat siswa masuk sekolah, lanjut dia, para guru sepakat untuk membagi dua. Tahap pertama masuk pukul 07.30 WIB dan tahap kedua pukul 08.10 WIB. Dengan demikian jam pulang sekolah pun beda. 

"Hari ini kami memasukkan absen nomor satu sampai 16, terus besok pagi nomor 17 sampai 32 besok masuk. Hanya empat mata pelajaran," ucap dia.

Jika simulasi kelas VII ini berhasil, pada pekan berikutnya sekolah akan memberlakukan pembelajaran tatap muka ke siswa kelas VIII. Begitupun pada miggu selanjutnya sampai kelas IX.

"Jadi kami butuh uji coba ini tiga minggu. Kalau tiga minggu ini bisa berhasil mudah-mudahan kami bisa memasukan siswa keseluruhan dengan sistem seperti itu," imbuhnya.

Baca juga: 

Sementara itu Pjs Bupati Rembang Imam Maskur yang menyaksikan langsung jalannya simulasi di SMPN 1 Pamotan menyampaikan mekanisme pembelajaran tatap muka sudah ideal. Pembelajarannya hanya beberapa jam dan tidak ada waktu istirahat.

"Memang sudah ideal, tadi sudah dijelaskan dari awal masuk sudah ada pemeriksaan, cuci tangan sampai masuk kelas sudah diatur tempat duduk dengan jaga jarak, juga pembatasan jam belajar," terangnya.

Selain itu, siswa yang masuk sekolah juga diantar dan jemput oleh orang tua. Hal itu yang paling ditekankannya, agar pemberangkatan dan kepulangan siswa tidak naik angkutan umum.

"Kalau ada siswa yang berangkat atau pulangnya naik kendaraan umum saya tidak merekomendasikan," ujar dia.

Baca lainnya: 

Kepada para siswa, Imam Maskur meminta mereka langsung mandi dan seragam dicuci. Ini untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Bagi orang tua yang khawatir dengan pembelajaran tatap muka, bisa tetap menggunakan daring.

"Kalau seandainya khawatir terhadap anaknya silakan pembelajarannya pakai daring enggak masalah, jadi ini sudah ada tanda tangan orang tua yang menyetujui pembelajaran tatap muka," imbuh dia. []

Berita terkait
Simulasi Tatap Muka di Jateng Sukses, Ganjar: Tambah Sekolah
Simulasi belajar tatap muka di tujuh sekolah di Jateng berjalan sukses. Gubernur Ganjar Pranowo akan menambah siswa dan sekolah tatap muka.
UGM Yogyakarta Berencana Melakukan Kuliah Tatap Muka
UGM Yogyakarta berencana melakukan perkuliahan secara tatap muka. Namun tetap melihat tren pagebluk yang terjadi.
7 Sekolah di Jateng Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyetujui uji coba belajar tatap muka di 7 sekolah di Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal.