SBY Kenang Tak Takut Dibentuk Pansus Bank Century

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono mengenang kasus bail-out atau dana talangan Bank Century.
Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: DPP Partai Demokrat)

Jakarta - Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang kasus bail-out atau dana talangan Bank Century. Pasca Pemilu 2009, dunia politik digaduhkan oleh isu “bail-out” Bank Century. Ia menyebutkan sama seperti kasus sekarang ini, saat itu ada yang dibidik dan hendak dijatuhkan.

"Saya sangat tahu bahwa yang harus jatuh adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan juga mantan Gubernur BI, Wakil Presiden Boediono. Jika bisa, SBY juga diseret dan dilengserkan. Memang cukup seram," ucap SBY dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 27 Januari 2020.

Mengapa saya tak takut dengan Pansus Bank Century?

Menurutnya, rumor dan berita yang dibangun juga tak kalah seram. Diisukan jumlah dana 6,7 triliun dalam penyelamatan Bank Century semuanya mengalir ke Tim Sukses SBY dalam Pilpres 2009. Termasuk para petinggi Partai Demokrat. Dengan gegap gempita karenanya Pansus dibentuk, hak angket digunakan oleh DPR.

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku tetap tenang. Ia menyebutkan tak takut dengan dibentuknya Pansus, bahkan tak pernah menghalanginya. Padahal koalisi pendukung pemerintah cukup kuat waktu itu. Jumlah anggota DPR dari Partai Demokrat juga sangat besar, 148 orang. "Mengapa saya tak takut dengan Pansus Bank Century?"

SBY menambahkan tak taku dibentuk Pansus Bank Century karena memegang fakta dan kebenaran mengapa dilakukan “bail-out” pada Bank Century. Ada alasan yang sangat kuat mengapa para otoritas keuangan mengambil keputusan yang berani tetapi berisiko tinggi. Dengan “judgement” mereka, yang memiliki kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, pilihan dan keputusan harus diambil.

Bank Century(Foto: Wikipedia/Bank Century).

SBY bercerita, sejarah menunjukkan bahwa setelah itu Indonesia selamat dari krisis. Pertumbuhan ekonomi hanya sempat turun satu tahun, dari 6 persen di tahun 2008, menjadi 4,6 persen di tahun 2009. Namun, tahun depannya (2010) naik lagi ke angka 6,2 persen dan bahkan tahun 2011 menjadi 6,5 persen.

Oleh dunia, Indonesia dinilai berhasil meminimalkan dampak krisis global tahun 2008 . Jadi ada alasan yang sah. "Bail-out Bank Century adalah solusi. Kalau kita kaitkan dengan jebolnya keuangan Jiwasraya sebesar 13,7 triliun rupiah saat ini, adakah alasan yang dapat diterima akal sehat mengapa itu terjadi? Inilah yang ingin diketahui oleh rakyat kita," ungkap SBY.

SBY berkata sangat yakin bahwa dulu baik Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono tak punya niat buruk. Tujuannya adalah agar ekonomi Indonesia selamat dari krisis. "Itu juga yang saya lakukan dan ikhtiarkan siang dan malam sebagai Presiden. Alhamdulillah, ekonomi kita selamat. Tidak jatuh seperti di tahun 1998 dulu," ujarnya.

Yang mereka lakukan (Sri Mulyani dan Boediono) sah dan kuat secara hukum. 

SBY merasa yakin Sri Mulyani dan Boediono tak melakukan korupsi. "Meskipun untuk bail-out Bank Century itu tak perlu meminta ijin saya sebagai Presiden, tetapi keduanya diberikan wewenang oleh undang-undang untuk mengambil keputusan. Jadi, yang mereka lakukan sah dan kuat secara hukum," ucapnya.

Ihwal tuduhan ada aliran dana yang besar ke Tim Sukses SBY, menurutnya ia justru mendorong dilakukannya audit oleh BPK. "Terhadap pihak yang melemparkan fitnah kepada sejumlah nama, yang dituduh menerima dana Bank Century, juga saya dorong untuk diselesaikan di mahkamah pengadilan. Saya berani “menantang” siapapun yang memfitnah. Ini penting agar secara terbuka dapat diketahui siapa yang salah dan siapa yang benar."

BoedionoMantan Wakil Presiden Boediono dan Sri Mulyani. (Foto: Ist)

Menurut SBY, KPK sudah bekerja. Hasilnya, memang tak ada aliran dana apapun ke Tim Sukses SBY dan Partai Demokrat. "Tak ada pula aliran dana Bank Century ke kantong saya. Itu haram. Saya ingin, baik melalui Pansus maupun jalur hukum semua proses dibuka, dan rakyat bisa mengikutinya. Kalau tidak, mungkin sampai sekarang masih ada yang menyangka ada korupsi dan aliran dana Bank Century ke tangan-tangan pihak yang berkuasa, termasuk ke jajaran Partai Demokrat," jelasnya.

SBY menambahkan, kita ingin Indonesia menjalankan politik yang berkeadaban. Jangan suka main tuduh, main fitnah dan “character assassination”. "Selama 10 tahun saya mengemban amanah dulu, tak pernah henti saya menerima tuduhan, fitnah dan juga pembunuhan karakter. Sebagai manusia saya, dan juga almarhumah Ani Yudhoyono, sangat merasakan betapa menderita dan tidak adilnya perlakuan sebagian kalangan itu. Karenanya, saya menyeru janganlah cara-cara buruk itu terus kita jalankan di negeri ini. Tak perlu presiden-presiden setelah saya harus mengalami nasib yang sama," ucapnya.[]

Baca Juga: 

Berita terkait
Kasus Bank Century dan BLBI, KPK: Kami Tidak Janji
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berjanji menyelesaikan kasus BLBI, Bank Century, dan e-KTP yang hingga kini masih mangkrak.
Kasus Bank Century, ILR Juga Desak KPK Tetapkan Boediono Tersangka
Kasus Bank Century, ILR juga desak KPK tetapkan Boediono tersangka. “Sepanjang KPK menemukan kickback yang dilakukan Boediono, maka harus secepatnya menetapkan Boediono tersangka," kata Erwin.
Budiono Terseret Kasus Bank Century, Roy Suryo: Terus Terang Kami Kaget
Budiono terseret kasus Bank Century, Roy Suryo: terus terang kami kaget. “Saya yakin dia akan bertanggung jawab. Tapi biarkanlah hukum yang menentukan,” ujarnya.