Tegal - Salah satu dari 238 WNI yang menjalani karatina di Natuna, Kepulauan Riau, setelah dievakuasi dari Kota Wuhan, China, Kumala Tris Santa, merupakan warga Kota Tegal, Jawa Tengah.
Keluarga tak menyiapkan penyambutan khusus perempuan usia 24 tahun itu. Dia merupakan mahasiswa di Central China Normal University, Kota Wuhan.
Ayah Kumala, Suwanto Soemarko, 60 tahun, membenarkan anaknya akan pulang ke Kota Tegal setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna.
Kumala diperkirakan tiba di rumah pada Sabtu, 15 Februari 2020 malam. Suwanto mengaku tak menjemput atau menyiapkan penyambutan khusus kepulangan putri satu-satunya.
"Biasa saja. Nanti pulang langsung ke sini (rumah)," ujar Suwanto, saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 15 Februari 2020.
Dia kuliah di China menggunakan beasiswa dari Pemerintah China
Meski harus menjalani observasi lebih dulu di Natuna, Suwanto meyakini anaknya tidak terinfeksi virus corona. Selama merebaknya virus corona di Kota Wuhan, putrinya mendapat perhatian dan pengawasan khusus dari otoritas setempat.
Kumala antara lain terus dipantau suhu badannya dan diwajibkan memakai sabun khusus untuk mencegah tertular virus corona.
"Pak Jokowi sendiri sudah mengatakan para WNI di Natuna bebas dari virus corona. Begitu juga Menteri Kesehatan. Kalaupun harus diobservasi duu di Natuna, itu sudah menjadi prosedur dan melalui pertimbangan matang dari pemerintah," kata Suwanto.
Suwanto mengungkapkan, anaknya sudah berkuliah di China sekitar dua tahun dan terakhir pulang ke Kota Tegal pada September 2019. "Dia kuliah di China menggunakan beasiswa dari Pemerintah China," ujarnya.
Seperti diketahui, 238 WNI akan dipulangkan ke daerah masing-masing pada Sabtu, 15 Februari 2020, menyusul sudah selesainya masa observasi selama 14 hari.
Mereka sebelumya dievakuasi dari Kota Wuhan, China setelah virus corona merebak di kota yang berada di Provinsi Hubei itu. []