Jakarta – Memasuki satu tahun Juliari P. Batubara menjabat sebagai Menteri Sosial, Sekretaris Jenderal Hartono Laras sampaikan realisasi anggaran Kemensos capai Rp 112,178 triliun atau 83,71% dengan Pagu Rp 134,008 triliun.
Hartono menyampaikan dengan capaian realisasi tersebut, Kemensos kembali menjadi kementerian dengan realisasi tertinggi diantara 85 kementerian atau lembaga.
“Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Sosial, kinerja ini akan terus kami pertahankan dan kami tingkatkan. Yang tidak kalah penting realisasi anggaran Kemensos lebih tinggi dari realisasi rata-rata nasional sebesar 68,11%,” ucapnya melalui jumpa pers pada Selasa, 27 Oktober 2020.
Melalui rincian dari berbagai jenis belanja, realisasi belanja bansos yakni sebesar 87,86%, belanja pegawai sebesar 74,18%, belanja barang sebesar 63,11%, kewenangan dekonsentrasi 59,35%, dan kewenangan tugas pembantuan sebesar 53,48%.
Pada jumpa pers tersebut, hadir pula Asep Sasa Purnama selaku Sirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) yang menyampaikan capaian bansos di lingkungan PFM. Pada bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Sembako yang membidik 20 juta KPM dari Pagu Rp 43,1 triliun kini telah terealisasi sebesar 78,6%.
Kemudian, Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan penerima sebanyak 9 juta KPM, dengan anggaran Rp 32,4 triliun kini telah terealisasi hingga 96,50%. PFM juga mengangani Bantuan Sosial Tunai BPNT atau Program Semabko Non PKH dengan sasaran 9 juta KPM dengan indeks Rp 500 ribu/KPM dalam sekali penyaluran.
“Dengan anggaran Rp4,5 triliun, telah mencapai realisasi 100%. Secara umum, bansos di lingkungan PFM sudah realisasi sebesar 84,56%,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Pepen Nazaruddin selaku Dirjen Pelindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) mengatakan Ditjen Linjamsos menangani bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sasaran 10 juta KPM dan anggaran sebesar Rp 36,8 triliun. Kemudian, Bansos Sembako Jabodetabek dengan sasaran 1,9 juta KPM dengan anggaran Rp 6,8 triliun.
“Baik PKH maupun Bansos Sembako Jabotabek sudah realisasi sebesar 100%. Untuk Bansos Sembako Jabotabek sudah selesai Tahap X dan kini memasuki Tahap XI,” ucapnya.
Disampaikan juga, laporan mengenai progress penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) dengan sasaran 10 KPM yang mana volumenya sebesar 15kg/KPM/Bulan yang dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari Agustus hingga Oktober 2020.
“Dengan anggaran Rp4,5 triliun, BSB telah terealisasi mencapai 98,38%,” ucap Edi Suharto selaku Ditjen Pemberdayaan Sosial.
Pencapaian tersebut mendapatkan banyak apresiasi salah satunya Menteri Sosial Juliari P. Batubara, pencapaian realisasi anggaran Kementerian Sosial pada Selasa 27 Oktober 2020 mencapai 86,74% yang mana menjelang 3 bulan di akhir tahun 2020.
Menurut Mensos, capaian kinerja ini merupakan hasil dari kekompakan dan komitmen kuat dari para jajaran Kemensos. Juliari juga memotivasi jajarannya untuk selalu menjaga, meningkatkan kinerja, dan menyelesaikan semua program, khususnya program Bansos.
Sebelumnya, Ketua Komisis VIII DPR Yandri Susanto juga telah memuji kinerja anggaran Kemensos yang serapan anggarannya tertinggi di antara kementerian atau lembaga serta tepat sasaran.
"Saya mengapresiasi kinerja Kementerian Sosial selama satu tahun terakhir. Kinerjanya bagus. Ditandai dengan tingginya serapan anggaran dan penyaluran tepat waktu, " ucap Yandri.
Baca juga:
- Ketua Komisi VIII DPR Apresiasi Kinerja 1 Tahun Kemensos
- Kemensos Tingkatkan Kesiagaan Bencana di DKI Jakarta
Untuk diketahui, Pagu Anggaran Kemensos TA 2020 terus alami peningkatan dari Rp 62,7 triliun menjadi Rp 104.4 triliun, lalu Rp 124 triliun dan saat ini Rp 134,008 triliun.
Meski terus alami peningkatan dan mencapai realisasi tertinggi, pengelolaan anggaran yang dilakukan Kemensos tetap mematuhi prinsip-prinsip tata Kelola anggaran yang trasnparan dan dapat diperhitungkan. []
