Satgas Covid-19: Lonjakan Kasus Akibat Omicron Mudah Terjadi

Mencegah terjadinya kenaikan kasus di tengah kondisi saat ini yang sedang terkendali tidak mudah dilakukan.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Tagar/Dok.Satgas Covid-19)

Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan, potensi terjadinya lonjakan kasus kembali akibat varian Omicron sangat mungkin terjadi jika masyarakat mulai lengah terhadap penerapan protokol kesehatan. Apalagi ada faktor lain yang sulit dikendalikan, yaitu kemunculan varian baru Covid-19.

“Ketika sudah terjadi, lonjakan kasus membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat turun,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa, 28 Desember 2021

Menurut Wiku, mencegah terjadinya kenaikan kasus di tengah kondisi saat ini yang sedang terkendali tidak mudah dilakukan. Apalagi dengan mempertahankan upaya pengendalian Covid-19 yang seimbang dengan aktivitas masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19.

Wiku juga mengingatkan kembali berbagai kesulitan dan tantangan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Di tahun ini, Indonesia pun telah mengalami dua kali lonjakan kasus. Lonjakan pertama terjadi pada akhir 2020 yang kemudian mencapai puncaknya pada akhir Januari 2021.

Pada lonjakan pertama berhasil diturunkan selama 15 pekan berturut-turut dengan penerapan kebijakan PPKM mikro dan posko di tiap desa atau kelurahan. Kebijakan ini pun mampu menurunkan kasus hingga 70,5 persen dari puncak kasus pertama.

Kemudian puncak lonjakan kedua terjadi pada Juli yang disebabkan oleh varian Delta. Kebijakan peniadaan mudik yang diterapkan pun tak berhasil menurunkan mobilitas penduduk saat itu. Akibatnya, kasus melonjak signifikan hingga mencapai puncaknya yang sebesar 1.200 persen dalam waktu 9 pekan dari titik rendah kasus pada Mei.

Namun, lonjakan kedua ini juga berhasil diturunkan hingga saat ini. Jumlah kasus pun telah berhasil diturunkan hingga sebesar 99,6 persen. 

“Artinya, jika kita bisa mencapai 100 persen penurunan dari puncak kasus tertinggi tersebut atau 0,4 persen lagi, maka tidak ada lagi penambahan kasus positif dan kita dapat bebas dari Covid-19,” kata Wiku. []


Baca Juga

Ini Kronologi Masuknya Omicron Masuk ke Indonesia

Varian Omicron Meluas, Kemenkes: Masyarakat Tetap Waspada

Menkes Jelaskan Tentang Kasus Omicron Pertama di Indonesia

Cegah Varian Omicron, Indonesia Tolak Kedatangan dari 8 Negara Afrika


Berita terkait
Dibayangi Omicron, Nilai Tukar Rupiah di Dunia Justru Menguat
Mata uang Indonesia berada di level Rp 14.222 per dolar AS. Angka ini menguat 7 poin atau 0,05 persen dari Rp 14.229 per dolar AS kemarin.
Lebih Cepat Menyebar, Ini 8 Hal Tentang Omicron yang Perlu Diketahui
Omicron yang masih sangat baru, membuat para peneliti bekerja dengan begitu cepat untuk mempelajarinya.
Pemerintah Datangkan Alat PCR dan Genome Sequencing Baru untuk Cegah omicron
Alat ini akan disebarkan ke berbagai titik kedatangan internasional.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.