Sang Pengais Rezeki di Tengah Demonstrasi Bandung

Demontrasi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Kota Bandung, membuat pedagang di sana kecipratan rezeki. Dagangan laris manis.
Pedagang bakso cuanki meraup keuntungan berlipat dari aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 24 September 2019. (Foto: Tagar/ Erian Sandri).

Bandung - Aksi demonstrasi beberapa hari belakangan di berbagai daerah di Indonesia menjadi sorotan publik, tak terkecuali di kota Bandung.

Meski tujuan utama para pedemo untuk menyampaikan aspirasi, namun tidak sedikit pula masyarakat yang terheran-heran dengan aksi mereka, karena demonstrasi diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan.

Namun selalu ada cerita di balik peristiwa. Seperti yang dialami Nanang, pedagang asongan yang biasa mengais rezeki di sekitaran Gedung Sate dan Gasibu, Kota Bandung.

Kalau takut sih enggak, malah senang. Istilahnya membantu mereka menyediakan air minum atau kopi.

Dia mengaku, adanya demontrasi malahan menjadi lumbung rezeki baginya. Meski situasi sempat meruncing karena terdapat pihak-pihak yang bersitegang, namun pria berusia 30 tahun itu bisa melihat celah untuk meraup untung, tidak seperti berdagang di hari-hari biasa.

Begitulah pengakuan Nanang kepada Tagar saat ditemui di tengah aksi demo di depan Kantor DPRD Jawa Barat pada Selasa malam, 24 September 2019.

"Alhamdulilah nambah kalau penghasilan, ada lebihnya dibanding hari-hari biasa," tutur Nanang.

Ketika ditanya apakah riskan berada di tengah kepungan para demonstran, pria asal Garut itu justru menjawab dengan santai. Dia sama sekali tidak merasa gentar diintimidasi oleh pihak manapun. 

Malahan pria berambut ikal itu senang, karena selain menjemput rezeki, di sisi lain dia dapat membantu pedemo ataupun pihak kepolisian yang diterpa dahaga dan dehidrasi.

"Kalo takut sih enggak, malah saya senang. Istilahnya membantu mereka juga menyediakan air minum atau kopi," ujarnya dengan wajah berseri-seri.

Pedagang kopi dalam aksi demonstrasi di BandungPedagang kopi meraup keuntungan berlipat dari aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 24 September 2019. (Foto: Tagar/ Erian Sandri).

Nanang mengaku penghasilannya khusus hari itu saja bertambah dua kali lipat dibanding penghasilan berdagang pada hari biasa, bahkan bisa lebih. Namun lelaki bertubuh kerempeng itu enggan membeberkan nilai penghasilan yang dia kantongi selama aksi demo di Kota Kembang.

"Alhamdulilah, ada lebihnya dibandingkan hari-hari biasanya," ucapnya.

Pedagang Makanan Ketiban Pulung

Pedagang dalam demonstrasi di BandungPedagang bakso cuanki meraup keuntungan berlipat dari aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 24 September 2019. (Foto: Tagar/ Erian Sandri).

Ditemui di lokasi yang sama, Encep, pedagang bakso cuanki tak menampik aksi demonstrasi di sekitaran Gedung Sate Bandung membuatnya ketiban pulung, meskipun hanya sesaat.

Sudah lebih dari 10 tahun ini dia berjualan baksocuanki. Encep mengaku dagangannya laris manis diserbu massa hingga profitnya meningkat dua kali lipat. Hal ini, menurut dia, merupakan momen langka.

"Jelas, kalo buat saya pribadi kalau ada demo pasti ada rezeki buat saya dan teman-teman, maksudnya rezeki. Ya penghasilan lebih dari biasanya," tutur pria berusia 45 tahun itu.

Jam 12 siang dagangan bisa sudah habis, lalu bisa ambil dagangan lagi.

Encep mengatakan, dengan adanya demonstrasi yang melibatkan banyak elemen masyarakat, justru membuat dagangannya lebih cepat habis. 

Bahkan, pria berkumis itu bisa kembali mengambil setok dagangannya di tempat ia tinggal. Dia mengistilahkannya dengan isi ulang dagangan.

"Biasanya dagangan kita kan habis jam 6 sore atau jam 7 malam. Kalau ada demo seperti ini semakin banyak saja yang membeli dan makin cepat habisnya (bakso cuanki). Jam 12 siang dagangan bisa sudah habis, lalu bisa ambil dagangan lagi. Jadi dalam satu hari bisa setok dagangan untuk dua hari," kata dia dengan raut wajah semringah.

Tidak seperti Nanang yang berani ambil risiko, Encep justru dihantui rasa was-was tatkala berdagang di tengah kerumunan para demonstran. 

"Kalau rasa takut ada. Cuman mungkin bukan takut, tetapi lebih khawatir tiba-tiba rusuh dan dagangan jadi berantakan," ujar lelaki paruh baya itu.

Intinya, Encep selalu berpikir ke keluarga apabila aksi demonstrasi berujung dengan kerusuhan. Yang jelas, dia tidak ingin menjadi korban salah sasaran di tengah massa dan aparat keamanan yang tensinya dapat memanas sewaktu-waktu. 

"Yang selalu saya ingat dan khawatir adalah anak dan istri di rumah kalau lagi dagang saya ada apa-apa, karena terkena imbas dari lemparan-lemparan batu para pedemo dan aparat, seperti kemarin gimana kan anak istri di rumah," keluhnya

Encep menyadari setiap pekerjaan pasti memiliki risikonya masing-masing. Tentu, kata dia, rasa syukur harus selalu ditanamkan setiap orang. 

"Ya dijalani saja, setiap pekerjaan juga ada risikonya. Lihat saja bapak-bapak Polisi dan TNI yang dilemparin batu kalau sudah ricuh demo, sama saja kalo masalah risiko," tutur pria bertubuh kurus ini.

Artinya, dengan adanya pedagang di tengah situasi demo bisa sedikit membantu.

Sebab, banyak orang mungkin saja memandang profesi berdagang bakso cuanki amat rendahan. Namun di sisi lain, profesi ini menurut Encep justru sangat banyak membantu masyarakat yang kelaparan, karena dia dapat menyajikannya dengan cepat.

"Ada suka maupun duka kalau melihat mereka yang membeli dagangan baik yang demo ataupun aparat yang bertugas kelihatan makan lahap sekali, karena mungkin mereka juga sangat kelaparan. Artinya, dengan adanya pedagang di tengah situasi demo bisa sedikit membantu," kata dia.

Encep berpesan agar para pedemo dari kalangan mahasiswa untuk tetap menjaga diri dan kesehatan, begitu pun dengan aparat keamanan. Dia menginginkan situasi Kota Kembang tetap kondusif.

Sebab, menurut dia, keluarga mereka di rumah dalam hatinya pasti menyelipkan harapan, menanti sang pejuang pulang dengan selamat dan sehat.

"Hati-hati saja (para mahasiswa) jaga juga kesehatan (aparat kepolisian). Semoga pulang dengan selamat. Kasihan yang di rumah, pasti khawatir menunggu dan keluarga saya juga seperti itu. Cari uang mah butuh kan? Tapi mereka juga suka khawatir takut ada kenapa-kenapa," tutur Encep. []

Berita terkait
Pulang Demo, Pelajar Aceh: Mau Lanjut Ujian Dulu, Bang
Selain mahasiswa, aksi ini juga diikuti oleh sejumlah pelajar STM dan SMA di Kota Banda Aceh.
Pasukan Kerudung Putih Kawal Demo di Surabaya
Polda Jatim menerjunkan pasukan kerudung putih untuk mengawal aksi demo di DPRD Jawa Timur.
Demonstrasi Cenderung Ditunggangi Kepentingan Politik
Demonstrasi di depan Gedung DPR cenderung ditunggangi untuk kepentingan politik tertentu daripada gerakan moral dari mahasiswa dan pelajar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.