Sambangi Markas PKB, Massa Agamis Gelar Aksi Makan Durian

Kelompok massa tergabung dalam Aliansi Gerakan Amankan Muhaimin Iskandar (AGAMIS) menggelar aksi diam sekaligus makan durian.
Kelompok massa tergabung dalam Aliansi Gerakan Amankan Muhaimin Iskandar (AGAMIS) menggelar aksi diam sekaligus makan durian. (Tagar/Dok. Agamis)

Jakarta - Kelompok massa tergabung dalam Aliansi Gerakan Amankan Muhaimin Iskandar (AGAMIS) menggelar aksi diam sekaligus makan durian di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kerbangkitan Bangsa (PKB).

Aksi tersebut digelar untuk menyindir Muhaimin Iskandar atau Cak Imin atas kasus "kardus durian" saat menjabat Menakertrans.

Dalam kasus dugaan suap pengucuran Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) itu, komisi antirasuah berhasil menangkap dua tersangka. 

Keduanya ialah Sekretaris Direktorat Jendral Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans, Dadong Irbarelawan.

Di lokasi aksi, para demonstran menggelar sebuah spanduk dan meletakkan dua buah durian. Sejurus kemudian, tanpa basa-basi mereka membuka durian tersebut dan memakannya.

“Aksi diam menyantap durian hari ini sebagai peringatan agar rakyat tidak melupakan kasus kardus durian. Durian yang kita makan sebagai simbol kasus duriangate yang pernah dilakukan operasi senyap oleh KPK," kata Koordinator Aksi Lukman, Rabu, 3 2 Maret 2022.

Selain didekat kantor PKB, para demonstran juga menyambangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan Jakarta Selatan. Tak hanya isu kardus durian, massa aksi juga menyerukan kepada KPK untuk memeriksa kembali Cak Imin dalam berbagai kasus besar lainnya.

"Paling hot adalah perkara kardus durian karena pernah diungkapkannya dalam persidangan pada 2012. KPK jangan ragu dan tak pandang bulu, periksa Cak Imin dalam 3 pusaran kasus dugaan korupsi (Kardus Durian, Optimalisasi Daerah, Proyek Infrastruktur)," kata dia.

Seperti diketahui, Pada 2018, Cak Imin menegaskan bahwa dirinya merasa aneh karena kasus tersebut telah selesai pada 2012 lalu. Terlebih para saksi juga tidak ada yang menyebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi itu.


Kalau hari ini muncul tidak lebih dari black campaign saja.


“Itu kasus sudah selesai, orang yang mentasnamakan saya sudah dibantah di pengadilan,” ujar Cak Imin di kediaman politikus senior Golkar Akbar Tandjung di kawasan Kebayoran, Jakarta.

Oleh sebab itu apabila kasus 2012 lalu kembali diungkit saat ini, Cak Imin menduga itu hanya untuk menyerangnya lewat kampanye hitam. Hal itu karena dirinya ingin maju di Pilpres 2019 mendatang.

“Kalau hari ini muncul tidak lebih dari black campaign saja,” tegasnya.[]

Berita terkait
BEI: Influencer Ajak Investor Pemula Tanpa Edukasi Sangat Meresahkan!
Maraknya influencer di media sosial yang mengajak para investor pemula untuk investasi tanpa edukasi dan literasi memadai dinilai cukup meresahkan.
Patriark Kirill Dukung Invasi Rusia ke Ukraina
Pernyataan Patriark Kirill menjadi sebuah kontroversi besar, mengingat Ukraina adalah rumah bagi tiga Gereja Kristen Besar.
Jerinx Kena Kasus Lagi, Nora Sempat Ingin Akhiri Hidupnya
Setelah terkena kasus dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jerinx kembali terkena kasus dugaan pengancaman kepada Adam Deni. Ini kata istrinya.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi