Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, mengungkpkan pihaknya mengupayakan peningkatan literasi dan inklusi masyarakat tentang investasi di tengah maraknya influencer di media sosial yang mengajak para investor pemula terjun begitu saja di pasar modal.
BEI terus mengupayakan langkah pencerdasan bangsa di sektor ini dengan berinovasi, bersinergi serta berkolaborasi bersama berbagai pihak.
BEI berharap langkah ini dapat serta-merta memperbanyak ketersediaan format edukasi yang mudah dijangkau sekaligus mudah dipahami oleh publik.
Dia juga mengatakan edukasi dan literasi terus didorong oleh pihaknya dengan harapan masyarakat dapat menjadi investor yang cerdas.
Salah satu edukasi yang tengah digalakkan pihak BEI adalah program 3P: "Paham, Punya, Pantau."
"Dalam investasi investor sendiri yang akan bertanggung jawab atas keputusannya, makanya harus cerdas," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa 1 Maret 2022, seperti dikutip dari Antara pada Rabu, 2 Maret 2022.
Dia menjelaskan, sebelum terjun ke pasar modal, investor harus memahami dulu bahwa investasi itu menggunakan dana lebih atau excess fund.
Kemudian investor juga harus paham kesesuaian profil risiko produk investasi dengan risk appetite masing-masing investor, serta paham tujuan investasi yang ingin dicapai.
Laksono juga menyarankan para investor pemula untuk mencari informasi sebanyak mungkin agar dapat memahami dengan baik sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi.
"Investor juga perlu memilih mitra investasi yang pas dan benar, baik itu sekuritas maupun manajer investasi," katanya lagi.
Menurutnya, membuka rekening investasi kini sudah sangat mudah, namun karena itulah para investor juga harus waspada supaya akses dan kerahasiaan rekening investasinya selalu terjaga.
BEI merekomendasikan agar investor pemula memiliki produk investasi yang sudah dipahami kinerja nya.
Selain itu BEI juga menyarankan investor untuk memiliki beberapa produk investasi agar portofolio dapat terjaga kestabilan pertumbuhannya.
Untuk P yang ketiga, yaitu Pantau, ia merujuk pada kewajiban investor untuk selalu memantau investasinya secara berkala, baik dari sisi pergerakan harga di Bursa, maupun dari sisi kinerja perusahaannya.
Hal ini lantaran investasi adalah sebuah kegiatan dengan orientasi jangka panjang, sehingga perlu dipantau berita dan informasi terkini karena akan sangat berguna untuk memperkaya analisis.
Menurut Laksono, maraknya influencer di media sosial yang mengajak para investor pemula untuk investasi tanpa edukasi dan literasi memadai dinilai cukup meresahkan.
"Tindakan gegabah semacam itu akan menyebabkan banyak investor justru terperangkap dalam mengambil keputusan investasi berdasarkan rekomendasi influencer," ujarnya.[]
Baca Juga:
- Divestasi 69,8 Persen Saham Petrosea, Ini Langkah Indika Energy
- Satgas Investasi Ultimatum Influencer Segera Hapus Kontan Binary Option
- Rekening Milik Influencer Binary Option Diblokir PPATK, Isinya Rp 28 Miliar
- Investor Perlu Edukasi yang Memadai di Tengah Maraknya Influencer Investasi