Saham Jiwasraya Putra Terjual, Siapa Pemenangnya?

Dirut PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko menuturkan sudah ada pemenang dari penjualan saham anak usaha Jiwasraya, Jwasraya Putra.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya bersama komisi VI di Gedung Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

Jakarta - Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko menuturkan sudah ada pemenang dari penjualan saham anak usaha Jiwasraya, yaitu PT Jiwasraya Putra. Tapi, kata dia masih finalisasi Conditional Sale and Purchasing Agreement (CSPA).

"Kita sudah laporkan mengenai pemenang yang terpilih," ujar Hexana Tri Sasongko melalui video confrence di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.

Karena masih tahap finalisasi administrasi, menurut dia pihaknya belum dapat mengumumkan nama pemenang pembeli saham Jiwasraya Putra. Apalagi, berdasarkan aturan pasar modal nama pemenang belum bisa diumumkan hingga proses penandatanganan.

"Aksi korporasi tidak bisa di declare sampai 'sign'. Itu protokol pasar modal dan kita hormati. Pemenang sudah ada tinggal selesaikan administratif," ucapnya.

Jika semua proses administrasi rampung, ia berjanji akan mengumumkan pemenang tersebut. "Semoga dalam dua, tiga bulan selesai," ujarnya.

JiwasrayaIlustrasi foto PT Asuransi Jiwasraya. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan)

 Baca juga: Covid-19 Meluas, Jiwasraya Tetap Bayar Klaim Nasabah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sudah menyiapkan formula yang diracik Kementerian BUMN bersama Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelamatkan Jiwasraya.

"Tentunya segera menindaklanjuti formula yang sudah kami siapkan untuk menyembuhkan Jiwasraya," ucap Erick di Jakarta, Januari lalu.

Meski tidak menyebutkan secara detail seperti apa formula penyembuhan untuk Jiwasraya lewat Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Erick memaparkan tiga langkah khusus untuk menangani Jiwasraya salah satunya menyelesaikan pembayaran polis nasabah mencapai Rp 16 triliun melalui anak Perusahaan Jiwasraya Putra.

Menurutnya, anak perusahaan Jiwasraya itu dalam kondisi cukup bagus dan bersih serta tidak ada kaitannya dengan utang-utang yang terdapat di perusahaan induknya.

Caranya, ia mencari partner strategic untuk Jiwasraya Putra agar menghasilkan pundi-pundi rupiah kisaran Rp 1 triliun sampai Rp 3 trilun. "Tentu pembentukan holding itu kalau kita tarik 4 tahun ke depan kan bisa sampai Rp 8 triliun," ucap Erick. 

Langkah kedua, melakukan holdingisasi asuransi untuk membantu mendapatkan dukungan anggaran yang besar. Sehingga itu pun bisa dipakai untuk nantinya dipakai untuk melakukan pembayaran terhadap nasabah Jiwasraya.

Langkah selanjutnya adalah melakukan restrukturisasi utang-utang besar Jiwasraya. Tujuannya adalah utang-utang yang besar  bisa di split waktunya agar lebih panjang. []

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memutuskan untuk membayar klaim pemegang polis produk PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yaitu JS Saving Plan mulai Maret mendatang atau dalam waktu secepatnya.

Namun, Erick enggan menyebutkan berapa besaran awal dana yang bakal digelontorkan untuk membayar polis. Bahkan, ia menolak untuk memberikan informasi terkait sumber aliran dana yang dipakai.

Berita terkait
Ada Agenda 'Titipan' di Kasus Jiwasraya?
BPK menyebut adanya potensi kerugian negara dalam kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya.
BUMN Disarankan Tak Beli Aset Jiwasraya, Kenapa?
Badan usaha milik negara (BUMN) disarankan tidak ikut-ikutan membeli aset Asuransi Jiwasraya berupa mal Citos yang akan dilego oleh pemerintah.
Kerugian Negara Kasus Jiwasraya Rp 16,81 Triliun
BPK telah merampungkan proses penghitungan kerugian negara akibat kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya.