Sadis, karena Beda Pilihan, Bedah Rumah di Mamuju Dibatalkan

Beda pilihan di Pilkada dengan lurahnya, bedah rumah di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat dibatalkan.
Ilustrasi bedah rumah di Mamuju Sulawesi Barat. (Foto: Tagar/Ilustrasi)

Mamuju - Bantuan bedah rumah seorang warga Lingkungan Kasiwa Timur, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Herman, dibatalkan karena beda pilihan dengan lurahnya.

Menurut Herman, sebelumnya dirinya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan bedah rumah, namun setelah pihak kelurahan mengetahui bahwa dirinya tidak bakal memilih petahana pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mamuju 9 Desember mendatang, namanya dihapus dari daftar tersebut.

Karena saya mendukung pasangan lain, sehingga bantuan itu dibatalkan.

"Saya sudah didata sebagai penerima bantuan bedah rumah, namun dirumah saya ada gambar calon penantang petahana, jadi nama saya digantikan orang lain,"kata Herman, kepada Tagar, saat dikonfirmasi via gawainya, Sabtu 19 September 2020.

Dia mengungkapkan, dirinya sudah membongkar dan membuat pondasi rumahnya karena berharap akan mendapat program bedah rumah, namun hal itu batal didapatkannya.

"Dari pihak kelurahan mengatakan bahwa saya harus membongkar rumah dan membuat pondasi terlebih dahulu,"katanya.

Herman menduga jatah bedah rumah miliknya digantikan oleh orang lain karena namanya masih ada dalam daftar penerimaan bantuan bedah rumah tersebut.

"Nama saya masih ada dalam daftar, namun pihak kelurahan mengatakan bahwa itu adalah nama orang lain. Anehnya pihak kelurahan tidak mau memperlihatkan data orang tersebut,"kata Herman.

Dirinya meminta kepada pihak kelurahan untuk memperlihatkan data orang yang dianggap mirip dengan namanya karena dirinya sangat curiga dengan tingkah laku pihak kelurahan.

"Mereka tidak mau memperlihatkan data itu kepada saya, bahkan mereka bilang bahwa satu penerima bantuan bedah rumah ditentukan oleh kelurahan,"katanya.

Herman mengaku pernah didatangi oleh salah seorang simpatisan petahana, Habsi Wahid bersama Irwan Pababari dan mengatakan bahwa dirinya sebenarnya telah pasti mendapatkan bantuan bedah rumah itu.

"Namun karena saya mendukung pasangan lain, sehingga bantuan itu dibatalkan,"kata Herman.

Sementara itu Lurah Binanga, Akbar, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa salah seorang warganya sebelumnya dinyatakan mendapatkan bantuan bedah rumah, namun akhirnya dibatalkan karena status lahannya bermasalah.

"Pemerintah tidak akan menurunkan bantuan ini jika status kepemilikan lahan belum jelas,"kata Akbar.

Dirinya menepis jika dikatakan pembatalan bantuan tersebut karena beda pilihan politik.

"Tidak ada itu soal politik pak, kalau pun ada warga lain yg mengaitkan dengan politik, itu tidak ada hubungannya dengan kami di kelurahan,"katanya.

Sedangkan saat dikonfirmasi, pihak Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, belum memberikan jawaban. []

Berita terkait
Bedah Kampung di Sukabumi Perbaiki 1.600 Rumah
Pemkab Sukabumi, Jabar, melakukan program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) tahun 2020 sebanyak 1.600 rumah
Bupati Taput Tak Dilibatkan Verifikasi Bedah Rumah
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan meminta kepala desa dan Pemprov mengedepankan nurani tanpa keberpihakan dalam verifikasi data bedah rumah.
Bedah Rumah di Taput Dinikmati Warga Pemilik Avanza
Orang kaya memperoleh bantuan bedah rumah tidak layak huni dari APBD ditemukan di Desa Lumban Somin, Kecamatan Pangaribuan, Tapanuli Utara.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.