Rupiah Ditutup Menguat Karena Intervensi BI

Bank Indonesia melakukan intervensi pasar sehingga memberi sentimen positif pasar yang mendorong rupiah ditutup menguat Selasa sore.
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan sore menguat tipis setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar. Rupiah ditutup menguat satu poin atau 0,01 persen menjadi Rp 14.162 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.163 per dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan BI melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi melalui perdagangan domestic non deliverable forward (DNDF) untuk menstabilkan rupiah. "Intervensi ini berhasil menahan pelemahan mata uang Garuda walaupun kemarin rilis cadev (cadangan devisa) Indonesia per akhir September sebesar 124,32 miliar dolar AS, turun lumayan dalam yaitu 2,12 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir," ujarnya di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.

Penurunan cadangan devisa pada September 2019 terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di bank sentral akibat BI menurunkan suku bunga acuan yang sudah tiga kali dilakukan dalam tahun ini. Sepanjang Januari-Agustus 2019, pemerintah membayar bunga utang sebesar Rp172,42 triliun, naik 6,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari eksternal, harapan damai perundingan dagang antara Amerika Serikat-China kembali menjadi topik utama hari Selasa ini. Laporan terbaru menunjukkan bahwa China menjadi lebih ragu untuk menyepakati kesepakatan perdagangan luas dengan AS. Ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak meningkat hanya beberapa hari sebelum pembicaraan dimulai ketika delapan perusahaan teknologi China dilaporkan dimasukkan dalam daftar hitam AS pada hari Senin, 7 Oktober 2019 di tengah tuduhan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di Provinsi Xinjiang. Laporan sebelumnya mengatakan bahwa Washington sedang mempertimbangkan cara untuk membatasi aliran portofolio investor Amerika ke China, termasuk perusahaan China yang berpotensi keluar (delisting) dari bursa saham AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.175 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.137 per dolar AS hingga Rp14.175 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah BI menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.170 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.156 per dolar AS.

Berita terkait
Rupiah Berjaya Lagi, Ditutup Menguat 38 Poin
Sejak sesi pagi kurs rupiah menunjukkan tren positif dan terus berlanjut ke penutupan dengan menguat 28 poin.
Rupiah Melemah di Hari Pelantikan DPR RI
Pada pukul 10.45 WIB, rupiah melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 14.198 per dolar AS dibandingkan sebelumnya Rp 14.195 per dolar AS.
Rupiah Melemah Akibat Demo Besar di Mana-mana
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, 24 September 2019, ditutup melemah seiring aksi demo besar-besaran.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.