Rupiah Berjaya Lagi, Ditutup Menguat 38 Poin

Sejak sesi pagi kurs rupiah menunjukkan tren positif dan terus berlanjut ke penutupan dengan menguat 28 poin.
Petugas memeriksa uang di \'cash center\' Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (21/2/2019). Kementerian Keuangan mencatat jumlah utang pemerintah hingga akhir Januari 2019 mencapai Rp 4.498,56 triliun atau setara 30,1 persen produk domestik bruto (PDB). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Jakarta - Sentimen perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) tidak memberikan efek negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Kurs rupiah kembali melanjutkan penguatan yang telah terbangun sejak sesi pagi. Pada penutupan perdagangan Jumat sore, 4 Oktober 2019, rupiah menguat 38 poin atau 0,27 persen menjadi Rp 14.135 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ekonomi Amerika Serikat yang diproyeksikan melambat membuat dolar AS menjadi kurang menarik bagi pelaku pasar. Ini memicu pelaku pasar beralih ke aset mata uang lain salah satunya rupiah. "Aktivitas jasa melambat, manufaktur terkontraksi, ditambah perang dagang dengan Uni Eropa sangat berisiko membuat perekonomian AS tersendat, sejumlah pihak menyatakan bahwa AS bisa disebut sudah mengalami semi-resesi," katanya.

Situasi itu, lanjut Ibrahim, membuat pelaku pasar juga semakin yakin bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) bakal menerapkan kebijakan moneter longgar dengan menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME Fedwatch, ia memaparkan, potensi penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75 persen pada Oktober ini mencapai 90,3 persen.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesi (BI), Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri turut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp 192,6 triliun sejak awal 2019 hingga 3 Oktober 2019. Aliran modal asing yang masuk itu dinilai menunjukkan imbal hasil aset keuangan domestik masih menarik meskipun otoritas moneter telah menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate secara beruntun dalam tiga bulan terakhir sebanyak 0,75 persen menjadi 5,25 persen.

Sejak awal perdagangan, pergerakan rupiah sudah menunjukkan tren positif. Rupiah terpantau bergerak menguat sebesar 36 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 14.137 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.

Berita terkait
Rupiah Melemah di Hari Pelantikan DPR RI
Pada pukul 10.45 WIB, rupiah melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 14.198 per dolar AS dibandingkan sebelumnya Rp 14.195 per dolar AS.
Rupiah Melemah Akibat Demo Besar di Mana-mana
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, 24 September 2019, ditutup melemah seiring aksi demo besar-besaran.
0
Rafael Nadal Lanjut ke Perempat Final Wimbledon 2022
Rafael Nadal menjadi pemain tunggal putra ketujuh berumur di atas 36 tahun yang lolos ke perempat final grand slam tenis Wimbledon