Sleman - Rumah Kontrakan Toto Santoso Hadiningrat atau yang mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat yang berada di Jalan Berjo Pare, Ngabangan, Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta digeledah oleh tim gabungan Polres Purworejo dan Polda Jawa Tengah pada Rabu 14 Januari 2020 dini hari.
Dari informasi yang diperoleh, penggeledahan dipimpin langsung oleh Kasubdit Jatanras Polda Jateng Ajun Komisaris Besar Polisi Gultom dengan diikuti 12 orang personel. Penggeledahan berjalan selama kurang lebih lima jam.
Kepala Satuan Reskrim Polres Sleman Ajun Komisaris Polisi Rudy Prabowo membenarkan adanya kegiatan penggeledahan di rumah kontrakan Toto. "Memang benar ada penggeledahan itu. Sudah ditangani Polres Purworejo dan Polda Jateng. Kami hanya back up saja dari Polsek Godean," katanya kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Rabu 15 Januari 2020.
Menurut dia petugas kepolisian mendatangi rumah kontrakan Toto Santoso untuk mencari bukti-bukti yang berhubungan dengan pendirian kerajaan di Purworejo yang menghebohkan tersebut. Toto dan istrinya sudah ditangkap di Purworejo pada Selasa 14 Januari 2020 petang.
Warga juga enggak yakin kalau itu angkringan, paling buat kedok saja.
Sementara itu, menurut keterangan tetangga Toto yang enggan disebut namanya mengatakan, saat penggeledahan di rumah kontrakan itu, warga tidak diperbolehkan masuk. Hanya dari pihak polisi yang menggeledah rumah tersebut. Namun dia mengaku melihat banyak petugas kepolisian mendatangi bangunan rumah itu yang tidak jauh dari rumahnya.
Menurut dia pada Rabu 15 Januari sekitar pukul 05:00 WIB, petugas mulai keluar dari rumah Toto. Petugas membawa sejumlah barang-barang yang dimasukkan dalam kotak lalu dibawa ke mobil. Setelah melakukan pengeledahan petugas kemudian meninggalkan rumah itu. "Warga hanya bisa melihat dari jauh kan ndak boleh masuk," katanya.
Sepengetahuan dia, di rumah kontrakan Toto itu digunakan anggota untuk latihan kanuragan atau kebatinan dengan mengundang guru spiritual. Di tempat itu juga digunakan untuk pengobatan medis oleh dokter ahli dan pelatihan rias temanten.
Toto dan anggotanya sudah tinggal di rumah kontrakan tersebut sejak 2018 lalu. Toto buka bukan warga Sidoluhur Kecamatan Godean. Rumah kontrakan tersebut disulap dengan sedemikian rupa yang digunakan sebagai tempat kegiatannya.
Awalnya rumah kontrakan itu hanya satu bangunan rumah menjadi beberapa tempat tambahan. Tempat yang dibangun oleh anggotanya di bawah perintah Toto itu dijadikan tempat usaha pertanian. Tak lama setelah itu ganti menjadi tempat koperasi sampai pada akhirnya tempat angkringan. "Warga juga enggak yakin kalau itu angkringan, paling buat kedok saja," ucapnya. []
Baca Juga:
- Makna di Balik Ritual Mahesa Lawung Keraton Solo
- Sumbu Imajiner Keraton Bisa Gagalkan Tol Jogja-Solo
- Raja Solo Minta Adik-adiknya Tinggalkan Keraton