Rumah Adat Bayan di Lombok Utara Hangus Terbakar

Rumah adat Bale inan Menik di kecamatan Bayak Lombok Utara hangus terbakar Jumat, 20 Desember 2019 dini hari.
Rumah adat Bale Inan Menik yang terbakar di Desa Karang Bajo. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Lombok Utara - Bale Inan Menik di dalam Kampu Gubuk Karang Bajo hangus terbakar. Rumah adat itu berada di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Rumah adat tersebut terbakar pada Jumat 20 Desember 2019 dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita. Dugaan sementara, sumber api bersumber dari sisa jojor lilit atau lilin tradisional. Digunakan lilin tradisional karena listrik tidak boleh ada di dalam bale tersebut.

"Setiap ritual adat pasti yang pertama kali dikunjungi adalah Bale Inan Menik. Tempat ini digunakan untuk terima isi dapur seperti padi, beras dan ayam," ucap Salah seorang tokoh adat Desa Karang Bajo, Kertamalip.

"Bale ini juga digunakan sebagai tempat penyimpanan benda pusaka dan tidak dijadikan tempat tinggal," sambungnya.

Bale Inan Menik dibangun dari bahan kayu, sama seperti berugak saka enam atau balai kecil bertiang enam. Dinding Bale Inan Menik ini terbuat dari pagar bambu dan atapnya dari alang alang.

Setiap ritual adat pasti yang pertama kali dikunjungi adalah Bale Inan Menik.

Menurut penuturan Pembekel Adat Karang Bajo, Nikrana, sebut Kertamalip, kebakaran terjadi pada tengah malam, namun karena banyaknya warga yang membantu kobaran api pun cepat dipadamkan. Sehingga api tidak menjalar ke rumah yang berada di sebelahnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Bale Inan MenikRumah adat Bale Inan Menik di Desa Karang Bajo. (Foto: Tagar/Ist)

Barang yang berada dalam Bale Inan Menik yang ikut hangus terbakar yaitu, temberasan yang terbuat dari tanah liat, payung agung, gegandek Mak Lokak Penyunat, uang bolong sekitar 8.000 biji, batek pengontas tinggal besinya, rante besi ikut rusak, benda pusaka Mandalika, suling dewa juplikat, Penjalin presean juplikat, padi bulu 20 ikat dan beras 1 kuintal.

Menurut Kertamalip, meskipun Balen Inan Menik dilanda musibah, namun Pembekel Adat Karang Bajo akan tetap melaksanakan prosesi adat Turun Ton Tek Daya san Tek Lauk sesuai hasil gundem atau musyawarah adat.

Jadwal prosesi Turun Ton Tek Daya dimulai dari Gubuk Karang Bajo ke Pawang Bangket Bayan pada Jumat siang nanti sekitar pukul 14.00 Wita.

Bale Inan Menik akan dibangun kembali harus dengan gundem.

Sedangkan proses Tek Lauk dilaksanakan pada hari Sabtu 21 Desember 2019, pada pukul 14.00 Wita dari Gubuk Karang Bajo menuju Montong Gedeng Lauk yang berada di Desa Loloan.

Acara Turun Ton merupakan prosesi adat untuk memohon kepada Sang Pencipta yang dipimpin oleh tokoh masyarakat adat bersama ratusan warga.

Ritual ini dilaksanakan pada malam hari dan bertempat di hutan Bangket Bayan. Harapannya dengan ritual ini hujan akan turun merata sampai akhir selama 6 bulan dan hujan tidak menimbulkan bencana.

Pembangunan kembali Balen Inan Menik membutuhkan kesepakatan dari tokoh adat setempat. "Bale Inan Menik akan dibangun kembali harus dengan gundem. Bahan-bahan juga perlu dikumpulkan dan pejabat adat dari mana saja yang boleh mengerjakannya. Tentu cari bulan yang bagus," ujar Kertamalip. []

Berita terkait
Hujan Es Banyak Terjadi di Lombok, Ini Kata BMKG
Hujan beseera gumpalan es banyak terjadi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ini kata BMKG
Pemda Lombok Barat Janji Ajak Bali Perang Topat
Perang Topat di Lombok Barat kental dengan kepercayaan sinkretis. karena menyuguhkan Pluralisme yang kuat antara umat Islam dan Hindu.
Perang Topat Jadi Simbol Pluralisme di Lombok
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan menyelenggarakan prosesi Pujawali di Pura Lingsar dan Perang Topat tahun 2019. Ini rangkaian acaranya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.