RSUDZA Banda Aceh Rugi Besar Selama Covid-19

Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSDUZA) Banda Aceh rugi besar selama pandemi virus corona atau Covid-19.
Direktur RSUDZA, Azharuddin saat memberi sambutan dalam sebuah kegiatan di salah satu hotel di Kota Banda Aceh, Aceh, Selasa, 21 Juli 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh – Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSDUZA) Banda Aceh rugi besar selama pandemi virus corona atau Covid-19. Khusus pada April dan Mei 2020, kerugian di RSUDZA mencapai Rp 50 miliar

Direktur RSUDZA, Azharuddin mengatakan, pada April dan Mei rumah sakit yang ia pimpin mengalami kerugian mencapai Rp 25 miliar per bulan. Sehingga, total selama 2 bulan mencapai sekitar Rp 50 miliar.

“Biasanya klaim kita Rp 43 miliar, per bulan dari BPJS, tetapi April dan Mei hanya Rp 18 miliar, artinya kita kehilangan Rp 25 miliar per bulan, jadi kalau ada masyarakat menuduh rumah sakit mencari untung tidak benar, saya bilang adalah April dan Mei buntung,” kata Azharuddin di Banda Aceh, Selasa, 21 Juli 2020.

Saya sampaikan angka, supaya masyarakat tidak mengkaitkan, kalau memang ini dibikin takut dan untung dengan Covid-19, seharusnya untung diraih oleh rumah sakit.

Ia menyebutkan, pada April dan Mei, jumlah pasien yang menjalani operasi di RSUDZA hanya sekitar 15 hingga 18 orang per hari. Jumlah ini mengalami penurunan cukup signifikan, di mana pada masa normal mencapai 60 pasien per hari.

“Saya sampaikan angka, supaya masyarakat tidak mengkaitkan, kalau memang ini dibikin takut dan untung dengan Covid-19, seharusnya untung diraih oleh rumah sakit. Alhamdulillah sekarang RSUDZA berdenyut lagi, sudah mulai operasi terjadwal,” katanya.

Baca juga: Update Corona Aceh: 148 Positif, Meninggal Dunia 9

Azharuddin menjelaskan, kerugian tersebut harus diketahui oleh masyarakat luas, sehingga mereka tak mudah menuduh pemerintah, rumah sakit, fasilitas kesehatan dan tenaga medis mencari untung dari Covid-19.

“Artinya Rp 25 miliar tiap bulan hilang. Siapa yang ganti? pemerintah, pemerintah dari mana uangnya? dari pajak rakyat. Yang rugi kan rakyat juga,” ujar Azharuddin.

Sementara pada bulan Juni, kata Azharuddin, kerugian RSUDZA sudah mulai diatasi atau tidak lagi sampai Rp 25 miliar. Ia berharap, kondisi ini berangsur pulih dan pandemi Covid-19 segera berakhir.

Baca juga: Aceh Timur Temukan Kasus Pertama Positif Covid-19

“Juni naik dan sedikit membaik, mungkin tidak sampai pada 43 miliar, paling pendapatan sudah mencapai Rp 25 miliar, tidak lagi Rp 18 miliar,” kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani meminta masyarakat senantiasa waspada terhadap penularan virus corona yang makin melebar di Aceh.

Apalagi, kata dia, dua kasus baru Covid-19 muncul di Kabupaten Aceh Timur pada Senin, 20 Juli 2020 kemarin, yakni kasus-147 dan kasus 148.

“Aceh Timur yang selama ini nihil Covid-19 langsung mencatat dua kasus sekaligus,” ujarnya. []

Berita terkait
Corona di Aceh Meningkat, RSUZA Tambah Ruang Isolasi
Antisipasi melonjaknya pasien positif corona di Aceh, Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin menambahkan 24 ruangan isolasi.
Kasus Korupsi Pengadaan CT Scan RSUZA, GeRAK: Sudah Diambil Alih KPK
Kasus Korupsi Pengadaan CT Scan RSUZA Banda Aceh akhirnya diambil alih KPK.
Enam Pasien PDP Corona Dirawat di RSUZA Aceh
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh merawat sebanyak enam pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona atau Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.