RSUD M Zen Perjuangkan Insentif Relawan Covid-19 Pessel

RSUD M Zein memperjuangan pembayaran insentif relawan Covid-19 Pesisir Selatan yang hingga kini belum dicairkan.
Direktur RSUD M Zein Pesisir Selatan, Sutarman. (Foto: Tagar/Istimewa)

Pesisir Selatan - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zen di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), mengaku telah mengajukan insentif untuk relawan Covid-19 Pessel. Hal ini untuk meringankan beban para relawan yang hingga kini belum menerima bayaran.

Masa iya insentif relawan tidak dibayar. Mereka kan sudah bertaruh nyawa.

Direktur RSUD M Zein, dr Sutarman mengatakan, tanggungjawab insentif relawan Covid-19 berada di tangan pemerintah daerah dan bukan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Sudah kami ajukan ke Pemkab. Anggarannya ada di Pemkab, bukan di kami," katanya, Senin, 16 November 2020.

Menurutnya, masalah keterlambatan pembayaran dikarenakan adanya kesalahan komunikasi soal besaran insentif para relawan. Ada yang Rp 75 ribu per sift dan ada juga yang Rp 250 ribu per sift.

Dia membantah adanya sisa anggaran Covid-19 sebesar Rp 4 miliar di RSUD. Menurutnya, anggaran tersebut berada di Pemkab dan merupakan cadangan dana untuk membayar para relawan.

"Dana itu sekarang yang akan kami minta. Masa iya insentif relawan tidak dibayar. Mereka kan sudah bertaruh nyawa," katanya.

Sebelumnya, relawan Covid-19 Pessel kecewa dengan pemerintah daerah setempat. Pasalnya, insentif yang dijanjikan belum kunjung dibayarkan hingga saat ini.

Selain itu, pengangkatan relawan juga tidak melalui mekanisme resmi. Tidak jelas hak dan kewajiban yang tertuang dalam bentuk kontrak atau perjanjian kerja secara tertulis. Segala kesepakatan pun hanya secara lisan.

"Wajar kami kecewa. Ini sudah terhitung 2 bulan sejak direkrut awal September silam," kata salah seorang relawan Covid-19 di Pessel, Kamis, 12 November 2020.

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 Pessel melalui manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zen merekrut 28 orang relawan Covid-19. Dari 28 orang itu, 12 di antaranya bertugas di Rusunawa Painan Selatan.

Mereka merawat pasien yang menjalani isolasi dengan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sedangkan 16 lainnya ditugaskan di RSUD.

Sesuai kesepakatan lisan, masing-masing relawan bertugas 12 sift dengan 12 hari kerja. Insentif yang dijanjikan Rp 250 ribu per sift. Secara kumulatif, tiap relawan menerima Rp 3 juta selama 12 hari.

Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal insentif tersebut. Bahkan, dalam perjalanan kerja, insentif relawan di RSUD turun drastis menjadi Rp 75 ribu per sift. Sementara yang di Rusunawa tetap.

"Informasi yang saya dapat, sisa dari kekurangan itu dibebankan pada RSUD, tapi manajemen mengaku tidak punya uang," katanya.

Mereka berharap, baik pemerintah kabupaten maupun Gugus Tugas Covid memberikan kepastian bagi relawan, sehingga tidak terus menunggu tanpa kepastian. []


Berita terkait
Anggota PPS di Pessel Ditangkap Polisi Edarkan Nakorba
Polres Pessel menemukan 1 paket besar berisi ganja serta delapan paket sabu ukuran sedang dan kecil.
Insentif Relawan Covid Belum Dibayar, Ini Kata Pemkab Pessel
Pembayaran insentif relawan Covid-19 di Pesisir Selatan menunggu APBD Perubahan 2020.
Insentif Belum Dibayar, Relawan Covid-19 Pessel Kecewa
Relawan Covid-19 Pesisir Selatan kecewa terhadap pemerintah daerah yang tidak memberikan kepastian pembayaran insentif.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi