Jakarta - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) menilai tidak ada yang salah dalam penyampaian Habib Rizieq Shihab bakal memimpin revolusi di Indonesia. Sebab, pada faktanya Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menekankan persoalan revolusi mental saat kampanye beberapa tahun silam.
"Soal pernyataan bahwa Habib Rizieq memimpin revolusi, saya hanya mau katakan Pak Jokowi juga mengatakan bahwa revolusinya adalah revolusi mental," kata Munarman dilihat Tagar dalam kanal YouTube Front TV, Senin, 19 Oktober 2020.
Akhlak yang dari orang suka bohong, direvolusi supaya tidak bohong.
Menurut Munarman, revolusi yang digaungkan Rizieq Shihab menimbulkan ketakutan baik oleh penguasa, maupun taipan dan cukong-cukong yang ia tuding menikmati keuntungan dari struktur sosial, politik, ekonomi yang ada di Indonesia.
Baca juga: Ray Rangkuti Setujui FPI: Ajakan Revolusi Dijamin Konstitusi
Kendati begitu, dia mengharapkan upaya untuk memplesetkan, menggiring opini, dan misliding terhadap kata revolusi harus dicegah.
"Jadi, kata-kata revolusi tidak ada yang salah, karena dia berarti perubahan yang cepat. Kenapa ketika Habib Rizieq mengeluarkan kata-kata memimpin Revolusi itu dipersoalkan. Jadi, secara perdefinisi, revolusi itu adalah sebuah perubahan yang cepat. Itu yang dimaksud," tuturnya.
Munarman menerangkan, Rizieq Shihab dalam konteks ini hendak menyuarakan dan membawa, serta akan memimpin revolusi akhlak di Indonesia. Lebih lanjut, untuk menjadikan masyarakat memiliki akhlak seperti rasulullah, akhlak yang berdasarkan Alquran dan sunah.
"Akhlak yang dari orang suka bohong, direvolusi supaya tidak bohong. Orang yang tidak suka salat menjadi orang yang suka salat, orang yang suka khianat menjadi tidak suka khianat. Itu yang mau diajak oleh Habib Rizieq. Cuma, caranya supaya dipercepat, dan Habib Rizieq Shihab akan melakukan itu," kata Munarman.
Baca juga: FPI Sebut Rizieq Shihab Pimpin Revolusi, Ray: Boleh-boleh Saja
Secara terpisah, Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai pengumuman Ketua Umum FPI Sobri Lubis yang berandai-andai jika Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia untuk selanjutnya memimpin revolusi tidak ada salahnya.
Menurut dia, pemerintahan Presiden Joko Widodo supersensitif dengan diksi revolusi. Padahal, visi Jokowi saat menjadi presiden ialah salah satunya mendengungkan revolusi mental. Oleh sebab itu Ray meminta jangan sedikit-sedikit ada yang berkata revolusi kemudian dicap makar.
"Enggak, ajakan melakukan revolusi apapun boleh-boleh saja. Itu dijamin oleh konstitusi," ucap Ray Rangkuti saat menjadi pembicara di kanal YouTube Tagar TV, dilihat Kamis, 15 Oktober 2020. []